Berita Internasional

Malala Desak Pemimpin Dunia Menantang Taliban yang Represif Terhadap Perempuan

"Taliban menghukum perempuan dan anak-anak perempuan yang berani melanggar hukum mereka dengan memukuli, menahan, dan melukai mereka,” kata Malala.

Editor: Dion DB Putra
twitter/@Malala
Malala Yousafzai . Dia mendesak para pemimpin muslim di dunia untuk menantang pemerintahan Taliban di Afghanistan yang  represif terhadap anak-anak perempuan dan kaum perempuan umumnya.  

“Afghanistan merupakan satu-satunya negara di dunia di mana anak perempuan dilarang sepenuhnya mengikuti pendidikan setelah kelas enam,” kata Yousafzai. 

Taliban berulang kali berjanji bahwa anak-anak perempuan akan diterima kembali di sekolah setelah sejumlah masalah diselesaikan – termasuk memastikan kurikulumnya “islami”. 

Namun hal ini belum terjadi hingga kini. Desember lalu, kaum perempuan juga dilarang untuk mengikuti pelatihan sebagai bidan dan perawat, sehingga menutup jalur terakhir mereka untuk melanjutkan pendidikan di negara tersebut.

Yousafzai mengatakan, pendidikan anak perempuan menghadapi risiko di banyak negara. 

Dia mengatakan, Israel telah “menghancurkan seluruh sistem pendidikan” di Gaza. Dia mendesak mereka yang hadir “mengecam pelanggaran terburuk” terhadap hak anak-anak perempuan untuk pendidikan dan menegaskan bahwa krisis di negara-negara seperti Afghanistan, Yaman, dan Sudan berarti “seluruh masa depan anak-anak perempuan terampas”. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Malala: Taliban Tidak Memandang Perempuan sebagai Manusia

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved