Berita Internasional
Malala Desak Pemimpin Dunia Menantang Taliban yang Represif Terhadap Perempuan
"Taliban menghukum perempuan dan anak-anak perempuan yang berani melanggar hukum mereka dengan memukuli, menahan, dan melukai mereka,” kata Malala.
“Afghanistan merupakan satu-satunya negara di dunia di mana anak perempuan dilarang sepenuhnya mengikuti pendidikan setelah kelas enam,” kata Yousafzai.
Taliban berulang kali berjanji bahwa anak-anak perempuan akan diterima kembali di sekolah setelah sejumlah masalah diselesaikan – termasuk memastikan kurikulumnya “islami”.
Namun hal ini belum terjadi hingga kini. Desember lalu, kaum perempuan juga dilarang untuk mengikuti pelatihan sebagai bidan dan perawat, sehingga menutup jalur terakhir mereka untuk melanjutkan pendidikan di negara tersebut.
Yousafzai mengatakan, pendidikan anak perempuan menghadapi risiko di banyak negara.
Dia mengatakan, Israel telah “menghancurkan seluruh sistem pendidikan” di Gaza. Dia mendesak mereka yang hadir “mengecam pelanggaran terburuk” terhadap hak anak-anak perempuan untuk pendidikan dan menegaskan bahwa krisis di negara-negara seperti Afghanistan, Yaman, dan Sudan berarti “seluruh masa depan anak-anak perempuan terampas”.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Malala: Taliban Tidak Memandang Perempuan sebagai Manusia
Kisah Menarik dari Jepang yang Mulai Kewalahan karena Populasi Turun Drastis |
![]() |
---|
Hyundai Engineering Minta Maaf Atas Musibah Ambruknya Jembatan yang Tewaskan 4 Orang |
![]() |
---|
Bandara Turkiye Ditutup Selama 1 Jam Gara-gara Penampakan Benda Langit Diduga UFO |
![]() |
---|
Bus Masuk Jurang di Bolivia Menelan Korban Jiwa 30 Orang |
![]() |
---|
Istri Bung Karno, Ratna Sari Dewi Melepas Status WNI Demi Jadi Caleg Jepang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.