Berita Nasional

Pemerintah Pusat Manfaatkan Dana Desa Buat Turunkan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting di NTT

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro mengharapkan perguruan tinggi memberikan dampak kepada masyarakat

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Gubernur NTT Terpilih Emanuel Melkiades Laka Lena 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA- Pemerintah Pusat bakal memberikan perhatian serius terhadap persoalan kemiskinan ekstrem dan stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Langkah yang akan dilakukan adalah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN berkolaborasi dengan kementerian/lembaga memanfaatkan dana desa 15 persen.

Hal ini disampaikan Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji di Jakarta, Senin, (13/1/2025) seperti dilansir dari Antaranews.

"Kebetulan kita mau bikin pilot project di NTT yang secara persentasenya agak lumayan tinggi prevalensi stunting, dan kebetulan kita tidak bisa kerja sendirian, kolaborasi karena dana desa sebagiannya juga untuk program itu 15 persen," kata Wihaji.

Ia menegaskan kolaborasi dilakukan bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Universitas Brawijaya Malang.

Juga dengan Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Kemiskinan Ekstrem dan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

"Kebetulan kita tidak bisa kerja sendirian. Kan itu saya minta dukungan Menkes, Mendiktisaintek, kemudian Menteri Desa juga karena dana desa sebagiannya juga programnya untuk itu, sekitar 15 persen," ujarnya.

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro mengharapkan perguruan tinggi memberikan dampak kepada masyarakat, bangsa, dan negara terkait dengan upaya mengatasi kemiskinan ekstrem dan stunting.

Baca juga: Ribuan Balita di Manggarai Barat NTT Masih Alami Stunting

Menurutnya, dengan semua kemampuan yang dimiliki lewat berbagai kegiatan baik itu pendidikan, riset, masyarakat bisa mencoba untuk mengupayakan diatasinya kondisi kemiskinan ekstrem di NTT. 

"Tiap kampus mempunyai potensi yang luar biasa, dosen, dan mahasiswanya kita kerahkan semua untuk membantu mengatasi kemiskinan ekstrem di daerah NTT," tandasnya.

Sementara itu Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menyatakan pihaknya berkomitmen melakukan pendekatan spesifik atau langsung kepada sasaran.

Yakni calon ibu dan ibu hamil untuk mencegah sebelum stunting muncul.

Dikatakannya, pihaknya berkomitmen untuk melakukan pendekatan spesifik sebelum stunting itu muncul, kapan stunting itu akan muncul tentu harus dipersiapkan.

Baik dari kesehatan ibunya, kemudian pada saat menjadi calon ibu, karena di calon ibu ini ada kejadian anemia yang tinggi di remaja putri.

"Ini kita bagikan obat tablet tambah darah," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved