UMKM NTT
Mengenal UMKM Vely's di Kota Kupang, Usaha Berbahan Kelor dan Sorgum
BPS menyebut ada 3.877 UMKM. Usaha kecil ini bergerak di berbagai sektor, dari makanan ringan maupun lainnya.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Menurut dia, setiap produk memiliki masa berlaku hingga enam bulan. Sehingga, orderan dari toko juga diperhitungkan dengan baik agar tidak mubazir.
Tergantung
Juliana mengaku, rata-rata keuntungan setiap bulan Rp 500 ribu setiap produk. Keuntungan itu sangat tergantung dengan pesanan. Sebab, kadang-kadang ada toko yang hanya terlaku sedikit produk.
"Biar untung sedikit tapi intinya tetap berputar. Prinsipnya, biar untung sedikit tapi tetap putar lancar," kata Juliana.
Dengan harga belasan ribu yang ditetapkannya, dia tidak masalah dengan keuntungan yang didapat. Seringkali ia dikomentari pelaku UMKM lainnya karena harga produk yang tergolong murah.
Namun, dia tetap menjalankan komitmennya. Paling penting adalah kualitas dari tiap produk ditawarkan. Baginya kualitas produk itu sangat penting.
"Tergantung kualitas, bahan dan rasa. Kalau enak orang pasti beli terus," kata dia.
Beberapa toko, menurut dia, kadang kala memesan paling sedikit 20 bungkus dan paling terlambat dua pekan sudah mulai memesan lagi.
"Lumayan, belum sampai 2 bulan, ada yang sudah order. Ada yang dua minggu sudah order lagi. Sistim titip, laku dibayar. Sudah habis order lama, kita isi baru," ujarnya.
Untuk memudahkan perhitungan tiap produk, Juliana melakukan pembukuan secara berkala. Laporan itu juga ia teruskan ke Dinas terkait sebagai bahan pelaporan rutin.
Pengembangan
Rencananya, usaha ini akan dikembangkan. Selama ini, unit produksi masih tergabung dalam dapur rumah tangga miliknya. Juliana sedang menyiapkan lokasi khusus untuk produksi.
"Kita sementara bangun untuk produksi. Selama ini kita masih gabung dengan dapur rumah tangga," kata dia.
Dengan pengembangan itu maka jumlah produksi juga akan lebih banyak. Selama ini, jika permintaan banyak ia sering kewalahan. Sesekali Juliana dibantu lima tenaga kerja dengan upah Rp 50-100 ribu.
Selain pekerja luar, Juliana juga dibantu suami dan tiga orang anaknya. Termasuk melakukan promosi via media sosial. Pemasaran di jaringan online, ujar dia, akan dimasifkan pasca unit produksi berdiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.