Wisata NTT

Wisata NTT, Air Terjun Wae Mapos di Manggarai Timur NTT, Keunikannya Bercampur Air Panas 

Kabupaten Manggarai  Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur memilki begitu banyak pesona alam yang meukai

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
(KOMPAS.com/DOK/STAF DINAS PARIWISATA MATIM/ALBERTUS JEHAMIN)(KOMPAS.COM/DOK/STAF DINAS PARIWISATA MANGGARAI TIMUR/ALBERTUS JEHAMIN
Air Terjun Wae Mapos, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Kamis, (30/3/2023) sangat unik bercampur air panas. Air terjun sangat cocok untuk healing kesehatan. 

POS KUPANG.COM -- Kabupaten Manggarai  Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur memilki begitu banyak pesona alam yang meukai .

Berbagai  keindahan alam itu bentuk pantai, gunung , sawah dan lainnya serta ari terjun.

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga dijuluki pulau seribu air terjun dan kolam air panas. 

Kabupaten Manggarai Timur adalah salah satu dari sembilan kabupaten di Pulau Flores dan Lembata yang memiliki beragam tempat wisata kolam air panas. 

Kabupaten ini berada di antara Kabupaten Ngada dan Kabupaten Manggarai. 

Bila mengincar wisata air panas di kabupaten ini, wisatawan wajib mengunjungi Wae Kolang atau Wae Mapos di Desa Compang Kempo, Kecamatan Rana Mese . 

Baca juga: Wisata NTT, Pesona Pulau Padar Labuan Bajo,  Daya Tarik, Harga Tiket, dan Cara Menuju

"Untuk mencapainya, pengunjung dapat berkendara dengan mobil atau motor melewati jalan menuju Kampung Comu dan berbelok menuju Bendungan Wae Dingin, Kecamatan Rana Mese. Selanjutnya, trekking menuju mata air panas sekitar 20 menit," jelas Staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur, Albertus Jehamin 

Lokasi mata air panas ini tepat berada di pinggiran sawah warga. Salah satu keunggulannya adalah debit airnya yang stabil sepanjang tahun. 

Agenda Perikanan Kelautan 2025 Artikel Kompas.id Baca juga: Air Terjun Wae Teong Sara di Manggarai Barat NTT yang Indah dan Menyegarkan Lihat Foto Air panas Wae Mapos atau Wae Kolang, Desa Compang Kempo, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Kamis, (30/3/2023) merupakan salah destinasi wisata air panas untuk mandi. 

Kolam mata air panas ini, ucap Jehamin, berdiameter sekitar 10 meter. Airnya kemudian mengalir menuju Daerah Aliran Sungai (DAS) Wae Dingin dan menjadi Air Terjun Wae Mapos. Oleh sebab itu, air terjun tersebut terasa hangat karena airnya berasal dari mata air panas. 

Baca juga: Wisata NTT, Pesona Pulau Seraya Wajib Dikunjungi Saat Liburan ke Labuan Bajo NTT 

Ia berpendapat, masyarakat harus mengambil peluang untuk pengembangan daya tarik wisata ini. 

Lokasi mata air panas yang dekat dengan Desa Wisata Golo Loni memungkinkan untuk digabung dalam satu paket perjalanan wisata. 

Kerja sama dan koordinasi antarpemerintah desa dapat dilakukan dengan menggerakkan masyarakat dalam pengembangannya ke depan. 

"Konsep pariwisata berbasis masyarakat, yang menjadi misi pembangunan pariwisata di Kabupaten Manggarai Timur, dapat diimplementasikan dengan memberdayakan masyarakat di sekitar destinasi wisata ini agar mampu membaca peluang serta mengambil peran dalam pengembangan pariwisata," terangnya. 

Cocok jadi lokasi healing 
Menurut Jehamin, salah satu daya tarik yang ditawarkan wisata air panas ini kepada wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara adalah sebagai lokasi melepas penat, atau sering dikenal luas sebagai healing. 

Mereka bisa melakukannya saat mandi di Air Terjun Wae Mapos, selain mandi di kolam air panas Wae Kolang atau Wae Mapos. Baca juga: Perbedaan Healing dan Liburan yang Perlu Diketahui Tren Pariwisata Indonesia Menurut Google, Healing Jadi Kata Populer 

"Bagi wisatawan yang suka adventure (petualangan) serta healing kesehatan di akhir pekan, air terjun ini sangat direkomendasikan untuk berwisata. Saya memiliki pengalaman sendiri sesudah mandi di air terjun ini, badan terasa segar kembali setelah berjalan kaki," terangnya. 

Selain berwisata di kolam air panas Wae Kolang atau Wae Mapos, lanjut Jehamin, wisatawan juga melihat karya intelektual petani Manggarai Timur yang membuat petak sawah secara terasering. 

Wisatawan pun bisa ikut membajak dan menanam padi. Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa mengamati burung endemik Flores yang bertengger di kawasan hutan di sisi kiri dan kanan daerah aliran sungai (DAS) Wae Dingin.  *

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved