Flores Timur Terkini
Pengakuan Warga Soal Fakta Penjualan Logistik Bencana Lewotobi Laki-laki
Penjualan logistik menuai spekulasi adanya kerjasama oknum-oknum bagian logistik dan dapur umum.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Warga Desa Ile Gerong, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, sedang ramai dengan kasus dugaan penjualan logistik beras dan telur ayam yang seharusnya diperuntukan bagi penyintas bencana Gunung Lewotobi Laki-laki.
Menurut warga, kasus ini semakin terkuak saat terjadi percekcokan antara beberapa pemuda dengan salah seorang petugas dapur umum di Posko Ile Gerong yang dikenal warga bernama A. A diteriaki turut menjual bantuan dengan harga murah.
Kejadian setelah perayaan Natal 25 Desember 2024 itu menguak kasus sesungguhnya. Beras dan telur ayam rupanya sudah terjual ke warga dalam jumlah banyak.
"Mereka ada ribut, teriak bilang mau bongkar soal jual bantuan. Kejadiannya belum lama, pas habis Natal, kira-kira 26 Desember malam," kata seseorang di Ile Gerong.
Baca juga: Rabu Pagi Awal Tahun 2025, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Kembali Erupsi
Kuat dugaan, masalah ini terjadi karena adanya persekongkolan. Bukan hanya Ansel, tudingan juga mengarah kepada perangkat desa, VL. Ia juga bagian dari bagian logistik yang diisukan turut membeli barang bantuan.
Melati, bukan nama sebenarnya, mengaku belum lama ini ditawari beras 50 kilogram seharga Rp 450.000, lebih murah ketimbang beli di toko yang harganya di atas Rp 600.000. Penawaran itu datang dari sesama warga Ile Gerong berinisial IK.
"Yang tawar itu bapak IK, dia juga warga. Dia tawarkan saya beli 1 karung beras. Beras yang 50 kilogram," katanya, Jumat (3/1/2025).
Penjualan logistik menuai spekulasi adanya kerjasama oknum-oknum bagian logistik dan dapur umum.
Barang-barang itu tak ditransaksi langsung, namun didistribusikan melalui salah satu rumah yang ditempati A hingga di dapur umum.
"Di dapur umum juga pernah. Jual beras ke warga sini (Ile Gerong)," ujar salah satu warga yang membeli telur ayam bantuan.
Dugaan keterlibatan perangkat desa ini belum direspons Pemerintah Desa Ile Gerong. Kepala Desa (Kades), Wili Klore, mengaku tak tahu soal kasus yang sedang hangat dibicarakan warganya.
"Sampai di bawah (Gerong) baru cek. Sekarang dalam perjalanan," ujar Kades Ile Gerong, Wili Klore saat dikonfirmasi serta meminta nomor kontak VL untuk dihubungi.
Hingga pagi ini, Sabtu, 4 Januari 2025, Wili Klore masih belum memberikan tanggapan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, belum turun ke Ile Gerong untuk mengecek kasus itu. Ia menyebut akan datang langsung hari ini.
"Nanti saya cek. Masih urus pemulangan pengungsi ke Desa Boru," katanya.
Beberapa hari ini, stok logistik untuk makanan penyintas semakin menipis. Sejak kemarin pagi, mereka mengkonsumsi nasi tanpa lauk. Keandaan ini membuat mereka kesal atas perilaku nakal itu.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.