Balita Meninggal Diduga Rabies
Pimpinan Komisi V DPRD NTT Minta Pemkot Kupang Jangan Tutupi Kasus Rabies
Kasus kematian balita di Naioni diduga akibat gigitan anjing rabies ini lanjut Winston harus menjadi prioritas di level Pemerintah Kota
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Provinsi NTT, Winston Neil Rondo meminta agar Pemerintah Kota Kupang, khususnya instansi teknis agar tidak menutup-nutupi kasus rabies.
“Sebagai pimpinan Komisi V yang juga membidangi kesehatan, kami menaruh perhatian yang serius terhadap penyebarluasan virus rabies di Pulau Timor. Selama ini saya melihat Pemkot Kupang secara khusus instansi teknis, selalu menyederhanakan dan terkesan menutupi ini hanya kasus kecil dan seterusnya,” ujar politisi Partai Demokrat ini pada Senin, 30 Desember 2024.
Menurutnya, kasus yang ditutupi ini membuat masyarakat tidak waspada.
“Masyarakat dibuat nyaman, sehingga tidak waspada dan juga saya kira Pemerintah kita belum cukup siap, baru sekedar melakukan monitoring tetapi belum melakukan fungsi yang nyata, konkrit, untuk memastikan bahwa penyebarluasan virus rabies ini bisa dikendalikan belum kelihatan,” katanya.
Selain itu, masyarakat masih memelihara hewan yang berpotensi rabies.
“Masyarakat juga masih bebas dengan hewan ternak atau peliharaan, yang masih berpotensi terkena virus ini. Kita tidak boleh main-main, ini situasi serius. Ini bukan lagi silent case ini sudah kasus terbuka," tegasnya.
"Apalagi dalam kasus Naioni ini peristiwa sudah terjadi sejak 22 November dan nampak bahwa pihak keluarga setelah 1 bulan, anak ini mungkin lukanya sudah diobati pikirnya tidak ada masalah. Ini menampakkan lemah sekali instansi teknis kita untuk melakukan antisipasi,” tambahnya Winston Rondo.
Kasus kematian balita di Naioni diduga akibat gigitan anjing rabies ini lanjut Winston harus menjadi prioritas di level Pemerintah Kota berkoordinasi dengan Pemprov NTT.
Baca juga: Begini Kronologi Balita di Kelurahan Naioni Kupang NTT yang Meninggal Diduga Gigitan Anjing Rabies
Dengan peristiwa ini, kata Winston, Komisi V menyerukan kepada Dinkes Provinsi NTT berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Kupang untuk mengambil prioritas yang tinggi terhadap penyebaran virus rabies.
Ini mengancam keselamatan jiwa manusia dan melakukan langkah apapun, untuk memastikan tidak ada lagi korban.
"Jangan ditutup-tutupi, jangan disembunyikan, jangan dirahasiakan dari publik, buka semua agar masyarakat lebih waspada. saya kira itu yang menjadi prioritas kita. Masuk sidang awal tahun di bulan Januari nanti, salah satu isu kunci yang akan kami buka dengan koordinasi dengan dinkes adalah hal ini,” bebernya.
Winston juga mengimbau pemerintah dan instansi terkait mendorong gerakan semesta, untuk antisipasi penyebaran rabies.
“Kami dari Komisi V mengimbau semua Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, Rumah Sakit, BPBD dan semua pihak terkait kita perlu mendorong gerakan semesta untuk antisipasi penyebaran rabies. Kita tidak bisa menunggu korban digigit karena fatalite ratenya terlalu tinggi".
"Pasien yang menunjukan gejala rabies pasti meninggal itu yang saya dengar secara klinis. Untuk itu kita harus antisipasi, bagaimana caranya hewan dikandangkan dan di vaksin itu harus dilakukan di mana-mana," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.