Balita Meninggal Diduga Rabies
Begini Kronologi Balita di Kelurahan Naioni Kupang NTT yang Meninggal Diduga Gigitan Anjing Rabies
dokter mendiagnosa korban terkena rabies berdasarkan gejala yang muncul, termasuk kejang-kejang, takut cahaya, dan perilaku agresif.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Seorang anak berusia 4 tahun, MAJM, dari RT 014, RW 006, Kelurahan Naioni, Kota Kupang, meninggal dunia setelah diduga terinfeksi rabies akibat gigitan anjing.
Menurut penjelasan Ferdinan Penun, bapak besar korban, bahwa korban sebelum meninggal sempat mendapat penanganan medis di RSUP Ben Mboi Kupang.
Korban dilarikan ke rumah sakit karena sudah demam tinggi dan berprilaku yang aneh seperti tidak ingin makan, minum dan berprilaku agresif.
Sebelumnya, kata Ferdinan, korban digigit oleh seekor anjing milik tetangga pada 21 November 2024. Gigitan terjadi di bagian lengan kiri.
Kata dia, orang tua menganggap gigitan tersebut tidak berbahaya dan mengobati luka dengan kopi. Luka pun mengering, dan korban kembali beraktivitas seperti biasa.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG, NTT Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Malam Tahun Baru 2025
"Awalnya kami tidak tahu kalau anjing itu rabies. Kami baru sadar setelah anak kami didiagnosa di rumah sakit," ujar Ferdinan Penun, bapak besar korban, saat mengikuti misa pemakaman di rumah duka, Senin 30 Desember 2024.
Namun, kata dia pada 28 Desember 2024, korban mulai menunjukkan gejala serius, seperti demam tinggi, takut terhadap cahaya, pandangan kosong, dan tidak mau makan atau minum.
Kondisi ini membuat orang tua korban panik dan membawa korban ke RS St. Boromeus Belo, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP Ben Mboi Kupang untuk mendapat penanganan medis.
Setelah diperiksa di RSUP Ben Mboi, dokter mendiagnosa korban terkena rabies berdasarkan gejala yang muncul, termasuk kejang-kejang, takut cahaya, dan perilaku agresif.
"Kami sempat menanyakan kepada dokter, dan jawabannya sama dengan gejala yang kami lihat di rumah," tambah Ferdinan.
Rencananya, kata Ferdinan korban akan ditangani oleh dokter spesialis pada pagi hari, 29 Desember 2024 untuk memastikan diagnosa tersebut. Namun, sekitar pukul 22.00 WITA, korban menghembuskan napas terakhirnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.