Kecelakaan Pesawat
Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korea Selatan
Investigasi terus dilakukan untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat terbang Jeju Air JC-2216 di ujung landasan pacu bandara Korea Selatan, Minggu.
POS-KUPANG.COM - Investigasi terus dilakukan untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat terbang Jeju Air JC-2216 di ujung landasan pacu bandara Korea Selatan, Minggu (29/12/2024).
Semua, kecuali dua dari 181 orang, di dalamnya tewas.
Korea Selatan kini telah memasuki tujuh hari berkabung nasional untuk memperingati tragedi tersebut, yang merupakan bencana penerbangan paling mematikan yang pernah terjadi di negara tersebut.
Inilah yang kami ketahui.
Apa yang terjadi dengan penerbangan Jeju Air JC-2216?
Pesawat bermesin ganda Boeing 737-800 itu mendekati Bandara Internasional Muan pada Minggu pukul 08.54 waktu setempat.
Pada pukul 08.58, satu menit setelah menara pengawas bandara mengeluarkan peringatan serangan burung, pesawat mengumumkan mayday, menurut kantor berita Yonhap.
Pesawat tersebut berusaha mendarat di landasan pacu dengan arah berlawanan.
Pesawat tersebut tidak memanjangkan roda pendaratannya, yang berarti ia tidak dapat melambat sebelum menabrak pagar.
Pesawat itu tampaknya mendekati landasan pacu dengan "cara yang terkendali", kata pakar penerbangan dan Profesor Universitas Luiss Gregory Alegi kepada Reuters.
“Jika kita melihat kembali beberapa hari ke belakang dan melihat gambar-gambar mengerikan dari Kazakhstan, kita akan ingat bahwa pesawat mereka terpental,” katanya.
"Di sini, bagus, lurus, dan rata.
"Jadi pilot jelas-jelas mengendalikan pesawat, yang sekali lagi menimbulkan pertanyaan, mengapa mereka tidak menurunkan penutupnya? Mengapa mereka tidak menurunkan roda pendaratan?"
Para pejabat kini sedang menyelidiki apakah serangan burung atau cuaca buruk berkontribusi terhadap kecelakaan itu.
Apakah ada burung yang menabrak pesawat?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.