Undana Kupang

PKM Undana Kembangkan Inovasi Sistem Irigasi Tetes Berbasis Internet di Desa Oematnunu

Pada 30 November 2024, proses pemasangan perangkat dilakukan bersama 5 anggota Kelompok Tani Imanuel. 

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
Tim PKM Undana sedang memasang sistem irigasi tetes IoT di Desa Oematnunu, Kabupaten Kupang Barat, NTT pada 30 November 2024 lalu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang diinisiasi oleh Universitas Nusa Cendana (Undana) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menerapkan inovasi teknologi di bidang pertanian. 

Inovasi tersebut yakni penerapan sistem irigasi tetes otomatis berbasis Internet of Things (IoT) di Desa Oematnunu, Kecamatan Kupang Barat, Kelompok Tani Imanuel tidak hanya mampu mengelola lahan pertanian mereka secara lebih efisien tetapi juga meningkatkan hasil panen secara signifikan. 

Program yang dipimpin oleh Kalvein Rantelobo, dosen dan peneliti dari Undana Kupang, tidak hanya berfokus pada instalasi perangkat tetapi juga pemberdayaan petani melalui pelatihan intensif. 

Pada 30 November 2024, proses pemasangan perangkat dilakukan bersama 5 anggota Kelompok Tani Imanuel. 

Para petani dilatih untuk memahami cara kerja teknologi ini, mulai dari pengoperasian perangkat hingga pemecahan masalah.

“Melalui pelatihan ini, kami memastikan para petani mampu mengelola teknologi secara mandiri. Tujuan utama kami bukan hanya peningkatan hasil panen, tetapi juga meningkatkan kapasitas para petani untuk memanfaatkan teknologi dalam jangka panjang,” ujarnya Minggu, 29 Desember 2024.

Kalvein juga mengungkapkan wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) selama ini menghadapi permasalahan serius dalam hal pengelolaan sumber daya air. 

Curah hujan yang tidak menentu dan kondisi tanah yang cenderung kering menjadi tantangan besar bagi para petani. 

Baca juga: Undana Kupang Teken MoU dengan PT Astanawa Provictus Agri Kembangkan Budidaya Rumput Laut

Masalah ini berimbas pada rendahnya produktivitas pertanian dan sulitnya menjaga keberlanjutan panen.

“Melalui penerapan teknologi berbasis jaringan sensor nirkabel (Wireless Sensor Network/WSN) dan IoT, Kelompok Tani Imanuel kini dapat memanfaatkan air secara efisien. Sensor-sensor yang dipasang, seperti sensor kelembaban tanah dan suhu, terhubung ke sistem monitoring berbasis internet, memungkinkan pengaturan irigasi secara otomatis berdasarkan data real-time. Sistem ini memastikan tanaman mendapatkan jumlah air yang sesuai dengan kebutuhannya tanpa pemborosan,” ungkapnya.

Hasil awal dari penerapan teknologi ini menunjukkan potensi peningkatan produktivitas yang signifikan. 

Dengan sistem irigasi otomatis, petani dapat memanen dua kali dalam setahun, sesuatu yang sebelumnya sulit dicapai. 

Tidak hanya itu, pengelolaan air yang lebih efisien berkontribusi pada penurunan biaya operasional.

Selain memberikan manfaat ekonomi langsung, program ini juga membuka peluang untuk keberlanjutan di sektor pertanian. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved