Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 22 Desember 2024, Kunjungan yang Menggembirakan
Namun, kadang bisa terjadi bahwa cerita yang disampaikan tidak memberikan rasa damai, kegembiraan dan sukacita.
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 22 Desember 2024, Kunjungan yang Menggembirakan
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor
Petrus Kanisius
Lectio: Kidung Agung 2:8-14 atau Zefanya 3:14-18a;
Mazmur 33:2-3,11-12,20-21
Injil: Lukas 1:39-45.
Meditatio:
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus, mengunjungi saudara atau orang tua atau anak atau famili yang ada di dalam kota, di luar kota, di luar pulau atau di luar negeri adalah sebuah kunjungan kekeluargaan yang biasa, yang lumrah dilakukan oleh banyak orang.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 20 Desember 2024, Tuhan Sangat Menghargai Maria
Anda dan saya tentu juga biasa melakukan kunjungan kekeluargaan yang demikian ini, entah di masa liburan
atau kesempatan khusus lain.
Dalam kunjungan kekeluargaan, biasanya tercipta suasana keakraban, kekeluargaan, sukacita dan kegembiraan. Berbagai cerita dan informasi yang dikomunikasikan atau dibagikan dapat menambah cairnya suasana dan relasi yang menghibur dan saling meneguhkan.
Namun, kadang bisa terjadi bahwa cerita yang disampaikan tidak memberikan rasa damai, kegembiraan dan
sukacita.
Misalnya, orang tua yang dikunjungi anaknya pasti gembira. Namun, jika sang anak menceritakan segala persoalan yang dihadapinya dalam keluarganya, maka orang tua, apalagi sudah usia lanjut, bisa kepikiran, tidak bisa tidur, dan tentu saja ikut sedih.
Dampak lain, tensi naik dan berimbas pada sakit-penyakit yang ada. Dalam hal ini, kunjungan sang anak bisa menjadi sebuah kunjungan yang tidak menggembirakan.
Saudara-saudara, bagaimana dengan kunjungan Maria kepada Elisabet, sanaknya? Apakah merupakan sebuah kunjungan yang menggembirakan? Mari kita lihat dan renungkan apa yang dikatakan dalam Injil hari ini (Luk 1:39-45).
Dikatakan bahwa ketika Maria masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet dan dia mendengar salam Maria tersebut, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus (Luk 1:40-41).
Kata “melonjaklah” mengungkapkan kegembiraan dan sukacita yang dialami oleh sang anak, yang ada dalam rahim Elisabet.
Santo Ambrosius (334-397), seorang Uskup Milan, Italia, dan Pujangga Gereja, dalam ulasannya tentang Injil Lukas mengatakan, Elisabet yang pertama mendengar suara, tetapi Yohanes yang pertama mengalami rahmat.
Ibu mengenali kedatangan Maria; anak mengenali kedatangan Tuhan (dalam rahim Maria). Wanita mengenali kedatangan Maria; anak mengenali kedatangan Anak.
Anak melonjak, ibu dipenuhi dengan Roh Kudus. Anak, maksudnya Yohanes yang masih dalam rahim Elisabet, melonjak karena girang, gembira, mengenali kedatangan Anak, yakni Yesus yang masih dalam rahim Maria.
Sementara sang ibu dipenuhi dengan Roh Kudus. Bagaimana sang ibu, yakni Elisabet dipenuhi dengan Roh Kudus, dijelaskan oleh Santo Ambrosius demikian, Elisabet dipenuhi dengan Roh Kudus, sesudah ia mengandung dan Maria sebelumnya.
Penjelasan Santo Ambrosius sangat beralasan bahwa Elisabet dipenuhi dengan Roh Kudus sesudah ia mengandung. Sebab, dalam Injil memang dikatakan oleh Malaikat Gabriel bahwa anak yang akan dikandung oleh Elisabet “akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya” (Luk 1:15).
Sedangkan Maria sebelum mengandung, karena ia sudah dimurnikan, tidak mengenal dosa, sudah sejak awal hidupnya. Oleh karena itu, kunjungan Maria kepada sanaknya merupakan sebuah kunjungan yang menggembirakan.
Roh Kudus yang tinggal dalam masing-masing pribadi, baik dalam diri sang ibu maupun dalam diri sang
anak, membangkitkan kegembiraan (https://mkk.or.id/renungandetail.php?r=2093900656).
Alasan lain mengapa kunjungan Maria kepada sanaknya merupakan sebuah kunjungan yang menggembirakan, yakni karena ia – yang percaya - membawa Yesus yang ada dalam rahim-nya. Itulah sebabnya, kunjungan yang dilakukan bersama Yesus membawa kegembiraan.
Kunjungan yang dilakukan bersama Yesus itu menggembirakan.
Mari kita miliki pola hidup Maria, yang menyertakan Yesus dalam hidupnya. Dengan pola hidup yang demikian ini, seperti ketika Maria mengunjungi Elisabet, sanaknya, kita dapat melakukan kunjungan yang menggembirakan.
Semoga
kunjungan kita kepada orang tua, anak, saudara atau famili atau kunjungan pastoral umat, menjadi sebuah kunjungan yang menggembirakan, karena bimbingan Roh Kudus dan karena Yesus yang senantiasa menyertai kita
Missio:
Mulai hari ini, dalam situasi apapun, kita ingin menjadi sarana kegembiraan dan damai (shalom, salam) bagi sesama.orang di sekitar kita dan di dalam keluarga kita masing-masing.
Doa:
Allah Tritunggal Mahakudus, mampuhkanlah kami untuk dapat mempelajari teladan hidup yang ditunjukan Maria dan Elisabeth, dua bersaudara yang teguh beriman pada-Mu. Amin
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Sabtu Pekan III Adven. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.