Kepausan

Paus Fransiskus Lolos dari Dua Upaya Serangan Bom Bunuh Diri di Irak Tahun 2021 

Ringkasan buku itu dibagikan kepada harian Italia, Corriere della Sera, tepat pada momen HUT ke-88 Paus Fransiskus pada hari Selasa 17 Desember 2024.

|
Editor: Dion DB Putra
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE/KOMSOS KWI
Paus Fransiskus saat misa di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (5/9/2024). 

POS-KUPANG.COM- Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus  lolos dari dua upaya serangan bom bunuh diri saat berkunjung ke Irak tahun 2021. 

Upaya pembunuhan terhadap Sri Paus tersebut dapat diatasi  intelijen Inggris dan polisi Irak

Paus Fransiskus mengungkapkan hal itu dalam autobiografinya yang akan terbit pada awal tahun  2025 berjudul Spera atau Harapan. 

Ringkasan buku itu dibagikan kepada harian Italia, Corriere della Sera, tepat pada momen HUT ke-88 Paus Fransiskus pada hari Selasa 17 Desember 2024.

Paus Fransiskus menulis, pihak keamanan Inggris memperingatnnya tentang seorang perempuan muda yang membawa bahan peledak dan sedang dalam perjalanan menuju Mosul untuk kemudian meledakkan diri di acara kunjungan Paus. 

Paus berkebangsaan Argentina ini menambahkan, dia juga diberitahu tentang sebuah van yang melaju dengan kecepatan tinggi dengan tujuan serupa. 

“Saat saya bertanya kepada Gendarmerie (pihak keamanan Vatikan) keesokan harinya, apa yang diketahui tentang dua orang yang hendak melakukan pengeboman itu, komandannya menjawab singkat, 'Mereka sudah tidak ada lagi,'” tulis Paus dalam memoar itu, sebagaimana dikutip Corriere Della Sera. 

“Polisi Irak telah mencegat mereka, lalu meledakkan mereka. Hal itu juga sangat mengejutkan saya. Itu juga merupakan buah beracun dari perang,” lanjut Paus.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Mossul di Irak merupakan yang pertama yang dilakukan seorang Paus ke negara itu.

Kunjungan Paus saat itu  dianggap sebagai perjalanan yang sangat berisiko tinggi, baik karena alasan keamanan maupun karena pandemi Covid-19 yang sedang merebak ketika itu. 

Namun Paus Fransiskus menjelaskan, dia bertekad untuk pergi ke Irak, negara yang kaya dengan sejarah biblis, dan rumah bagi salah satu komunitas Kristen tertua di dunia. 

Selama perjalanan itu, dia menunjukkan solidaritas dengan umat Kristen yang teraniaya di negara tersebut dan mengadakan pertemuan bersejarah dengan Imam Besar Ayatollah al-Sistani, salah satu otoritas paling berpengaruh dalam Islam Syiah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Paus Fransiskus Ungkap Dua Upaya Pembunuhan terhadap Dirinya Saat Kunjungan ke Irak Tahun 2021

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved