Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 17 Desember 2024, Sebuah Sejarah Panjang
Anak yang dikandung akan menjadi Raja dan akan diurapi diurapi oleh Roh Kudus sendiri dan sebagai Raja semesta alam
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 17 Desember 2024, Sebuah Sejarah Panjang
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Hari Biasa Khusus Adven
Kejadian 49:2,8-10; Mazmur 72:1,3-4ab,7-8,17;
Matius 1:1-17.
Meditatio:
Tepatnya mulai hari ini tanggal 17 Desember, perjalanan Adven memasuki apa yang disebut Pekan Khusus Adven. Pekan Khusus Adven ini merupakan hari-hari persiapan untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat dunia.
Hari ini kita mengawali Pekan Khusus Adven. Bacaan-bacaan Kitab Suci dipilih secara khusus untuk mengantar umat Allah dalam mengarahkan hati dan budi serta seluruh diri ke peristiwa mahapenting, yakni kelahiran Yesus Kristus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 15 Desember 2024, Penantian Penuh Sukacita
Kelahiran Yesus Kristus terjadi dalam sejarah umat manusia, yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang dan melibatkan banyak tokoh leluhur nenek moyang orang tua tertentu.
Hal ini dirangkum dalam “silsilah Yesus Kristus” sebagaimana ditulis oleh penginjil Matius dan disajikan dalam bacaan Injil hari ini. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham, demikian Matius membuka Injilnya (Mat 1:1).
Silsilah ini menempatkan Yesus dalam tradisi Yahudi. Yesus adalah anak Abraham dan Daud maupun kelanjutannya dari garis keturunan Daud sesudah pembuangan tahun 587 SM.
Itulah sebabnya, ketika Malaikat Gabriel diutus Allah untuk menyampaikan kabar gembira kepada Maria, malaikat itu menjelaskan tentang Yesus, nama yang hendaknya diberikan kepada Anak yang akan dikandung dan dilahirkan oleh Maria (Luk 1:31) bahwa Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan (ay. 32b-33).
Anak yang dikandung akan menjadi Raja dan akan diurapi diurapi oleh Roh Kudus sendiri dan sebagai Raja semesta alam, Ia diangkat oleh Allah, Ia akan menaklukkan segala bangsa; juga segala sesuatu akan Ia taklukkan.
Sebelum Yesus yang disebut Kristus dikandung dan dilahirkan oleh Perawan Maria (Mat 1:16), telah terbentang sejarah panjang. Jadi, seluruhnya ada empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke
Babel sampai Kristus (ay. 17).
Matius menegaskan bahwa “dari Abraham …. sampai Kristus” menunjukkan: Pertama, durasi waktu yang panjang dan lama, bagaimana Allah mempersiapkan umat-Nya untuk mengalami sejarah keselamatan-Nya, yang terpenuhi dalam Diri Yesus Putra-Nya.
Dia adalah Allah yang menyejarah. Dia adalah Allah yang menjadi manusia dan manusia yang
sungguh-sungguh Tuhan dan Allah (bdk. Yoh 20:28).
Kedua, pada nama-nama yang disebutkan dalam silsilah Yesus Kristus itulah Allah membangun sejarah keselamatan. Dari nama-nama tersebut, tidak semua adalah orang hebat, suci, saleh dan benar.
Ada dari antara mereka adalah orang-orang berdosa, meskipun pada akhirnya Yesus dilahirkan dari Santa
Perawan Maria Yang Tak Bernoda, bahkan sejak awal hidupnya ia telah dibebaskan dari noda dosa.
Hal ini berarti bahwa semua orang, juga yang berdosa, masuk dalam sejarah keselamatan dan diundang untuk mengalami keselamatan yang dari Allah.
Sekalipun berdosa, mereka, juga kita, diundang untuk mengalami keselamatan yang dari Allah itu. Dan, bagi kita yang hidup di zaman Perjanjian Baru, mengalami keselamatan yang dari Allah secara nyata dalam Diri Yesus Putra-Nya, yang lahir dari Perawan Maria, yang secara historis, liturgis dan sakramental akan kita rayakan pada hari raya Natal mendatang.
Ketiga, kita tidak termasuk dalam garis keturunan menurut daging, “dari Abraham …. sampai Kristus”, dan karena itu tidak masuk dalam kesatuan darah dan daging para leluhur.
Namun demikian, berkat iman akan Yesus yang disebut Kristus itu, Yesus memberikan kemungkinan lain. Yakni, dengan memberikan darah dan daging-Nya sendiri kepada kita yang percaya kepada-Nya sehingga
kita menjadi satu dengan Dia, menjadi sedarah dan sedaging dengan-Nya.
Ia sendiri berkata, Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia (Yoh 6:56). Sebab, tegas Yesus, daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku a dalah benar-benar minuman (ay. 55).
Dengan demikian, berkat iman akan Yesus dan hidup sakramental, melalui Ekaristi, kita telah masuk dalam sejarah panjang Allah menyelamatkan kita, umat-Nya, dalam dan karena Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. (https://mkk.or.id/renungan-detail.php?r=2059857436)
Missio:
Hari ini kita akan mendoakan orangtua dan para leluhur kita dan meneruskan sikap-sikap baik mereka.
Doa:
Allah Bapa Pencipta dan Penyelamat kami, kami bersyukur karena SabdaMu enjadi manusia. Kami bersyukur atas orangtua dan para leluhur yang telah berperanserta dalam kehidupan kami. Semoga mereka semua yang telah Kaupanggil mendapat tempat yang damai.Demi Kristus Tuhan kami...Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Selasa Pekan III Adven. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.