Berita Alor

Pemkab Alor Akui Tol Laut dari PT Pelni Beri Efek Turunkan Harga Kebutuhan Masyarakat 

Pemkab Alor mengajak masyarakat agar mengirim hasil produksi dan sumber daya alam menggunakan kapal tol laut yang dioperasikan PT Pelni. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PELNI (Persero), Anik Hidayati (baju biru) bersama Kepala Cabang PT Pelni Kupang Harianto Sembiring saat memantau bongkar muat peti kemas dari KM Kendhaga Nusantara 7 di Pelabuhan Kalabahi, Alor. 

Sebab, kapal-kapal dengan ukuran besar tidak memungkinkan sandar di pelabuhan seperti ini. Pola seperti itu merupakan kerja sama dan penunjukkan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai otoritas terkait. 

"Jadi untuk wilayah kecil seperti ini, dipindahkan ke kapal seperti ini," kata Anik Hidayati

Kontainer atau peti kemas yang tiba dari luar wilayah NTT akan masuk ke Pelabuhan Tenau Kupang. Kapal-kapal kecil yang dioperasikan PT Pelni lalu mengangkut dan membawa ke kabupaten kepulauan. 

Dia mengatakan, selain di Alor ada satu kapal lagi tipe yang sama juga beroperasi di wilayah kepulauan lainnya seperti Rote hingga Sabu. KM Kendhaga Nusantara 7, setahun ditargetkan satu 31 kali pelayaran dengan titik berangkat dan kembali dari Kupang. 

"Fungsi tol laut dapat menurunkan disparitas harga," kata Anik Hidayati

Bila tanpa tol laut, harga kebutuhan bahan pokok seperti daging ayam bisa melambung tinggi. Adanya tol laut bisa menekan harga hingga 40 persen. 

Kapal tol seperti ini memuat kebutuhan pokok seperti beras hingga minyak goreng untuk masyarakat kepulauan. Paling tidak barang yang datang dari luar dengan menggunakan tol laut maka bisa mengurai harga di wilayah itu. 

Anik Hidayati bilang, KM Kendhaga Nusantara 7 merupakan kapal milik Kemenhub yang dioperasikan PT Pelni. Total ada 9 kapal tol laut berlayar di wilayah NTT, yang dioperasikan PT Pelni. Dengan kapal-kapal itu, maka memberi efek positif dan memudahkan masyarakat. 

Setiap kapal memiliki rute berbeda. KM Kendhaga Nusantara 7 berlayar dari Kupang, Alor, Larantuka dan Lewoleba. Rute itu ditetapkan Kemenhub. Rute yang ada itu tergantung masukan dari wilayah itu saat rapat koordinasi bersama Kemenhub. 

"Setiap tahun kontrak dari Kemenhub ke Pelni sebagai pelaksana selalu diperbaharui," kata dia. 

Ketergantungan seperti ini, harus didukung oleh pemerintah setempat agar bisa dimanfaatkan. Paling tidak, kapal yang tiba di pelabuhan tersebut lalu berangkat juga bisa membawa barang atau hasil produksi dari wilayah setempat. 

Khusus untuk telur ayam diangkut menggunakan kapal penumpang biasa. Tol laut hanya membawa jenis sembako lain. Telur dikhawatirkan rusak sehingga menggunakan kapal penumpang yang jadwal pelayarannya lebih tepat. 

Peran dari berbagai kapal milik PT Pelni, selain mengangkut penumpang juga membawa barang untuk kebutuhan masyarakat di kepulauan seperti NTT. 

"Menghubungkan, tidak saja sekedar transportasi orang tapi bagaimana mendistribusikan sumber pangan ke wilayah lain yang membutuhkan sehingga harga bisa," kata dia. 

Nahkoda KM Kendhaga Nusantara 7 Yudha Prionggo (58) mengatakan, kapal itu berlayar dari Kupang, Larantuka, Lewoleba, Alor. Rutenya sama seperti itu dan beroperasi selama 31 kali sebagaimana yang ditetapkan Kemenhub RI. 
 
KM Kendhaga Nusantara 7 mampu mengangkut 55 kontainer. Pada hari biasa, kapal hanya memuat 30-40 box kontainer. Peningkatan hanya terjadi di akhir tahun seperti saat ini. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved