Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 16 Desember 2024, Jatuhkan Pilihan pada yang Benar atau Salah
risiko untuk mengatakan yang benar. Kebenaran tidak selalu bersahabat tetapi kita tahu kebenaran pada akhirnya mendapat pahal surgawi.
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 16 Desember 2024, Jatuhkan Pilihan pada yang Benar atau Salah
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Hari biasa Pekan III Adven
Lectio: Bilangan 24:2-7,15-17a; Mazmur 25:4bc-5ab,6-7c,8-9;
Injil : Matius 21:23-27.
Meditatio:
Dalam injil Matius (21:23-27) hari ini, para pemuka agama Yahudi merasa tidak tenang dengan cara Yesus mengajar, maka mereka bertanya: ”Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?”
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 15 Desember 2024, “Apa yang Harus Kami Perbuat?”
Mereka tidak melihat hasil positif dari perbuatan Yesus. Sebaliknya, mereka mempertanyakan
otoritas.
Seakan-akan segala hal yang dilakukan, sebaik apapun hasilnya, perlu mengantongi izin otoritas. Yesus menjawabnya dengan cerdas.
Ia mengajukan pertanyaan baru kepada mereka “Kuasa Yohanes dari Allah atau manusia?”. Mengapa? Karena bagi Dia seharusnya mereka sudah memahami melalui sabda dan tindakan-tindakan-Nya.
Ia secara sangat bijak, mempertanyakan ulang sikap serba formal dan resmi dari para pengujinya. Untuk Yesus, hukum yang paling utama adalah mengasihi sesama setotal-totalnya. Yang paling penting adalah bagaimana mempersembahkan komitmen dan dedikasi bagi kebaikan sesama.
Atas pertanyaan Yesus itu, mereka dilema, lalu menjawab: ”Kami tidak tahu.” Mereka ternyata tidak berani bertanggung jawab dan tidak berani ambil resiko. Mereka pengecut. Kuasa yang dimiliki bukanlah untuk
mengontrol orang, tetapi untuk memberdayakan, membuat orang lain bertumbuh/berkembang dan memajukan kepentingan orang lain.
Kuasa Yesus adalah kuasa pelayanan dan kasih. Ia ingin sebanyak mungkin orang selamat. Ia melayani dan rela berkurban. Ia mengundang orangorang untuk mengikuti-Nya dengan motivasi dan cara yang baik. Diharapkan buahnya, orang mengalami sukacita dan keselamatan.
Kadang-kadang, kita terperangkap dalam ketakutan. Kita takut kalau bertemu dengan penolakan. Kita tidak tahan kalau orang tidak setuju dengan apa yang kita buat sekalipun kita tahu bahwa hal tersebut pantas
dan benar; dan sudah seharusnya kita lakukan.
Karena takut ditolak dan dianggap berlawanan, kita menjadi orang yang membeo terhadap hal-hal yang tidak selalu benar. Karena ingin menghindar dari konfrontasi dan kritik, kita menjadi lembek dan tidak berpegang pada prinsip kebenaran.
Yesus mengatakan kepada para murid-Nya bahwa hanya kebenaranlah yang dapat membebaskan mereka. Kita perlu memiliki kebebasan untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan kebenaran, kejujuran dan kebaikan
itu sendiri.
Pelajaran berharga dari Injil hari ini adalah: sekalipun jalan menuju kebenaran dan kebaikan kadang-kadang adalah jalan yang sepi dan menantang namun itulah pilihan dan konsekuensi yang harus ditempuh seorang pengikut Yesus. Patuh pada Roh kebenaran kristiani mesti dikedepankan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.