Breaking News

Berita Nasional

Arsjad Rasjid Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan

5P Global Movement bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, bertujuan menciptakan dunia yang inklusif.

Editor: Alfons Nedabang
KOMPAS.com/HO-5P GLOBAL MOVEMENT
5P Global Movement, sebuah inisiatif yang bertujuan menciptakan dunia yang lebih inklusif, harmonis dan berkelanjutan akhirnya menghadiri Human Economic Forum yang digelar di Vatikan. Tampak Co-Founder 5P Global Movement Arsjad Rasjid dan Paus Fransiskus. 

POS-KUPANG.COM - 5P Global Movement, sebuah inisiatif yang bertujuan menciptakan dunia yang lebih inklusif, harmonis dan berkelanjutan akhirnya menghadiri Human Economic Forum yang digelar di Vatikan

Menghadirkan pemimpin global, perwakilan pemerintah dan organisasi internasional, forum ini mendiskusikan kemajuan ekonomi yang tidak mengorbankan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. 

Kesempatan ini sekaligus menjadi platform untuk mengintegrasikan teknologi, ekonomi dan sosial dalam solusi yang inklusif dan berkeadilan. 

Arsjad Rasjid, Co-Founder 5P Global Movement, menyampaikan peran penting 5P dalam mendukung agenda forum ini.

“5P berdiri di atas lima pilar utama, yakni Peace, Prosperity, People, Planet dan Partnership. Melalui partisipasi di Human Economic Forum, kami menegaskan komitmen untuk mendorong kolaborasi global demi menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Arsjad dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (13/12/2024). 

Forum ini diwarnai oleh berbagai agenda penting, termasuk audiensi dengan Paus Fransiskus yang secara simbolis menyalakan lilin SDGs untuk tujuan perdamaian, keadilan dan institusi yang kuat, sebagai seruan untuk dunia yang lebih damai dan adil. 

Baca juga: Paus Fransiskus dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bertemu di Vatikan

Selain itu, diluncurkan juga rancangan dokumen Social Taxonomy yang akan diajukan ke Uni Eropa untuk melengkapi Green Deal.

Forum ini turut mengingatkan pada Istiqlal Declaration yang baru-baru ini ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal di Indonesia.  

Dalam deklarasi tersebut, kedua pemimpin agama sepakat bahwa dunia tengah menghadapi dua krisis besar, termasuk dehumanisasi yang tercermin dalam semakin melemahnya penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) terutama hak anak yang semakin terpinggirkan.  

Ditengah kemajuan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), institusi yang seharusnya menyelesaikan masalah ini justru memerlukan evaluasi dan pembaruan. 

Dunia harus berpikir ulang tentang multi-lateralisme dan peran institusi-institusi besar dalam menciptakan solusi yang adil dan manusiawi. 

Sebagai bagian dari kontribusinya untuk hak anak, 5P Global Movement juga memperkenalkan 5P Kids Platform, sebuah inisiatif yang mendukung implementasi Konvensi Hak Anak di berbagai negara, termasuk membantu anak-anak korban perang dari Ukraina dan Palestina. 

Keterlibatan 5P Global Movement dalam Human Economic Forum menjadi bukti nyata peran Indonesia dalam komitmen global untuk menjawab tantangan dunia modern melalui kolaborasi lintas sektor, sekaligus memperkuat pesan penting bahwa kemajuan ekonomi harus selaras dengan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved