Berita NTT

Aksi Gerakan Hijau Sejuk NTT-Ku, Penjabat Gubernur NTT Ajak Masyarakat Gemar Menanam

Aksi Gerakan Hijau Sejuk NTT-Ku, Penjabat Gubernur NTT Nadriko Noto Susanto ajak Masyarakat gemar menanam

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO
Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto saat menanam pohon dalam aksi Gerakan Hijau Sejuk NTT-Ku.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Menjelang perayaan HUT ke-66 Provinsi NTT, Pemerintah Provinsi melakukan Aksi Gerakan Hijau Sejuk NTT-Ku

Kegiatan itu melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT. Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto hadir dalam kegiatan tersebut. 

Adapun acara berlangsung di Atutu - Hutan Tanaman Cendana Flobamora, Jalan Utama Kelurahan Fatukoa, RT.03/RW.01, Jumat (13/12/2024). 

Pemprov mengeklaim itu merupakan bentuk kepedulian dan kebersamaan masyarakat NTT untuk menciptakan bumi yang lebih sehat sehingga terwujudnya NTT Bisa, NTT Bangkit dan NTT Sejahtera.

Baca juga: Gubernur NTT Terpilih Temui Menkomdigi Bahas Literasi Digital 

Kegiatan itu dilaksanakan didasari Surat Edaran Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor BU.100.3.4.1/12/DLHK/2024 tentang Gerakan Hijau Sejuk Nusa Tenggara Timur Ku.

Sasaran dari Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku yaitu seluruh masyarakat NTT, Ruang Terbuka Hijau (RTH), Cathment Area (daerah tangkapan air/sumber air), lahan terbuka lainnya dan menciptakan NTT yang hijau, sejuk dan elok dipandang.

Andriko Susanto mengatakan bahwa sebenarnya menghijaukan NTT sangat mudah. Misalnya dengan menanam tanaman yang pada saat musim kemarau panjang tetap bertahan dan tetap hijau. 

“Kita tanam tanaman yang pada saat musim kemarau panjang dia masih bertahan tetap hijau. Jadi ayo, kita hijaukan dan sejukkan NTT,” kata Andriko seperti dalam keterangannya, Minggu 15 Desember 2024.

Ia menyebutkan beberapa daerah di NTT yang masih bertahan tetap hijau saat musim kemarau, seperti TTU dan TTS. Tanaman itu memberi nilai ekonomi yang tidak sedikit. 

“Dan ternyata juga memberi nilai ekonomi masyarakat yang tidak sedikit. Asamnya di jual per kilo. Artinya dia memberi nilai ekonomi selain fungsi konservasi,” kata Andriko. 

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Dinas LHK Provinsi NTT, Ondy Christian Siagian, yang telah mengeksekusi Aksi Gerakan Hijau Sejuk NTT-Ku dan menyiapkan bibit/benih dalam jumlah yang banyak untuk ditanam termasuk Balai Konservasi yang ada di NTT yang juga berkontribusi menyediakan bibit untuk masyarakat.

Baca juga: Kejutan Santa Claus Bawa Hadiah Bagi Anak Penyintas Gunung Lewotobi

Saat ini, kata dia, ada 3 isu besar dunia yang berfokus pada kelestarian bumi yakni adalah untuk menghapuskan kemiskinan, untuk menghilangkan kelaparan, membuat pembangunan dunia yang ramah lingkungan dan menghijaukan bumi. 

“Mari kita membangun dengan tidak menyakiti bumi. Ketika alam kita rawat dengan baik, maka alam itupun akan menjaga kita,” ujar Andriko.

Dia mengimbau seluruh masyarakat NTT secara pribadi harus memiliki kesadaran penuh untuk melakukan aksi gerakan serupa. Demikian juga dengan kepala daerah dan Forkopimda maupun UPT Pusat yang ada di daerah untuk berkontribusi, menata NTT dengan rapi, melestarikan sumber air dengan cara menjaga ekosistem. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved