Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 11 Desember 2024, Marilah KepadaKu Semua yang Letih Lesu
tidak akan pernah putus asa, mengeluh dan merasa cape. Sebab ia percaya bahwa Allah sanggup memberikan kekuatan kepadanya.
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 11 Desember 2024, Marilah KepadaKu Semua yang Letih Lesu
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Damasus
Lectio: Yesaya 40:25-31; Mazmur 103:1-2,3-4,8,10;
Injil: Matius 11:28-30
Meditatio:
Ada satu keluarga yang mengalami musibah kematian bertubi-tubi. Dalam kurun waktu dua tahun empat anggota keluarganya meninggal secara beruntun. Mula-mula seorang puteri meninggal sesudah
melahirkan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 9 Desember 2024, Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda
Nyawa ibu muda itu dan anaknya tidak tertolong. Tahun berikutnya bapak keluarga itu meninggal sesudah menderita serangan stroke.
Sementara bapak itu diupacarakan pemakamannya, seorang puteri lainnya meninggal dunia juga akibat stroke.
Setengah tahun kemudian, salah seorang di antara menantu laki-laki meninggal secara mengenaskan, jenasahnya ditemukan di antara pohon coklat dalam keadaan sudah kaku. Ibu keluarga itu seorang katolik yang taat beribadah .
Dia bertanya setengah menuduh dirinya, dosa apa gerangan sudah kuperbuat sehingga cobaan seberat ini harus menimpa keluargaku? Orang - orang Israel yang tinggal di tempat pembuangan merasa semakin menderita.
Keadaan hidup yang tidak kondusif ini membuat mereka putus asa. Mereka sudah cape. Mereka tidak punya masa depan karena berada di tanah asing tanpa sebuah kepastian kembali ke negerinya. Mereka tidak ada pegangan lagi.
Nabi Yesaya tampil membesarkan hati dan meyakinkan mereka bahwa Tuhan itu Mahakuasa dan Mahakuat. " Ia tidak menjadi lelah dan lesu. Ia memberi kekuatan kepada yang lelah dan semangat kepada yang tak berdaya" (Yesaya 40: 28 - 29).
Dan Tuhan akan memberi kekuatan bagi mereka yang hidup dalam pengharapan. "Sebab, orang - orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru"(Yesata 40: 31).
Yesaya mempertegas keyakinannya bahwa Tuhan itu Pengasih dan Penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Maka orang yang hidup dalam pengharapan, tidak akan pernah putus asa, mengeluh dan merasa cape. Sebab ia percaya bahwa Allah sanggup memberikan kekuatan kepadanya.
Berita Injil (Matius 11:28-30) hari ini merupakan sebuah undangan atau ajakan kepada kita semua untuk datang selalu pada Dia yang sanggup memberikan kedamaian dan ketenangan.
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu”.
Orang-orang letih dan lesu memiliki beraneka persoalan hidup serta dosa-dosa yang senantiasa membayangi dan menghalangi mereka untuk berjumpa dengan Tuhan.
Beban berat itu berupa hukum Taurat dan adat istiadat Yahudi ditambah lagi oleh beban lain dari kaum
Farisi (Mat 23:4). Dengan datang kepada Yesus dan menjadi hamba-Nya, maka Ia sendirilah yang akan membebaskan mereka dari semua beban itu.
Ia akan menganugerahkan Roh Kudus-Nya bagi mereka sehingga di dalam hidup mereka ada damai dan sukacita. Tuhan Yesus juga menunjukkan satu sikap dalam ajakan-Nya ini yakni rendah hati.
Ia berkata: “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku sebab Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Mat 11:29).
Yesus tidak hanya berbicara tentang kebajikan dan kerendahan hati. St. Paulus mengatakan bahwa Yesus Kristus, meskipun Anak Allah, rela mengosongkan diri, dan merendahkan diri-Nya hingga wafat di kayu Salib (Filipi 2:7-8).
Bukan menjadi rahasia umum lagi, dalam hidup ini kadang kita mengeluh terlalu cape karena kerja banyak di rumah, di kantor atau karena kita kerja sendiri. Lalu kita juga sudah cape berpikir. Yang kita pikirkan tidak
pernah terealisir.
Pada hal Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya tidak pernah cape. Jiwa kita lesu karena berbagai persoalan.
Kita andalkan kekuatan sendiri dan kadang kita ragukan Tuhan ketika persoalan melilit hidup kita. Kesombongan sering membuat kita tidak datang kepada Yesus, tetapi kita mengaduh dan mengeluh. Kepada yang letih lesu Yesus mengajak datang kepadaNya. Mereka itu akan mendapat kelegaan (Matius 11: 28).
Masa Adven adalah kesempatan bagi kita untuk menanti kedatangan Yesus dan pada saat yang sama Ia juga mengajak kita untuk datang kepada-Nya. Kita datang dan belajar dari Yesus untuk menjadi lemah lembut dan rendah hati.
Missio: Dalam kuasa Yesus, kita tak akan pernah menyerah kepada kesulitan apapun. Kita juga mau meringankan beban sesama yang menderita.
Doa: Tuhan Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, Engkau mengajak kami untuk datang kepada-Mu. Bantulah kami untuk merendahkan diri dan bertobat dari dosa dan salah kami sehingga layak menerima
kedatangan-Mu...Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Rabu Pekan II Adven. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.