Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 10 Desember 2024, “Seekor di antaranya Sesat”
pemulihan yang dijanjikan. Tuhan datang sebagai gembala yang menjaga dan merawat domba-domba-Nya
Oleh : Bruder Pio Hayon SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 10 Desember 2024, “Seekor di antaranya Sesat”
Hari Selasa Pekan Adven II
Bacaan I: Yes. 40: 1-11
Injil : Matius 18: 12-14
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Tersesat berarti kita sedang terperangkap pada satu tempat tertentu dan kita tak tahu lagi ke mana arah perjalanan kita dan kita seperti tidak tahu jalan pulang lagi.
Ketersesatan itu bisa terjadi kepada siapa saja karena kita kehilangan arah perjalanan termasuk perjalanan hidup kita sendiri. Maka kita perlu bantuan orang lain untuk bisa mengarahkan kita lagi pada jalan yang benar.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pada hari ini, kita merenungkan tema "Seekor di Antarnya Sesat" dengan bacaan dari Yesaya dan Injil Matius. Bacaan-bacaan ini mengajak kita untuk memahami betapa berharganya setiap individu di mata Tuhan, serta panggilan kita untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang tersesat.
Dalam bacaan dari Yesaya (Yes. 40:1-11), kita mendengar pesan penghiburan dari Tuhan kepada umat-Nya. Ia mengingatkan bahwa masa penderitaan akan berakhir dan akan ada pemulihan yang dijanjikan. Tuhan datang sebagai gembala yang menjaga dan merawat domba-domba-Nya.
Dalam konteks ini, kita diajak untuk merasakan kehadiran Tuhan yang penuh kasih dan perhatian. Dalam perspektif Yesaya ini kita dapat merefleksikan bahwa ketika kita merasa lemah atau tersesat, apakah kita dapat merasakan penghiburan dari Tuhan? Dalam hidup kita, sering kali kita mengalami masa-masa sulit.
Namun, janji Tuhan untuk selalu menyertai kita adalah harapan yang tidak boleh kita lupakan. Kita dipanggil untuk mengandalkan-Nya, terutama ketika kita merasa jauh dari-Nya.
Injil Matius (Mat. 18:12-14) menceritakan perumpamaan tentang seorang gembala yang meninggalkan 99 domba untuk mencari satu domba yang tersesat. Ini menunjukkan betapa berharganya satu jiwa di mata Tuhan.
Gembala tidak hanya peduli kepada domba-domba yang aman, tetapi juga berusaha sekuat tenaga untuk menemukan yang hilang. Dalam konteks Injil Mateus ini, kita dapat merenungkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana sikap kita terhadap mereka yang tersesat, baik secara fisik maupun spiritual? Apakah kita peduli dan berusaha membantu mereka kembali?
Setiap orang memiliki nilai dan tempat di hati Tuhan, dan kita dipanggil untuk menunjukkan kasih dan perhatian kepada sesama, terutama kepada mereka yang merasa terasing atau tersisih. Dan ada masih begitu banyak orang yang terasin atau tersisih dalam hidup mereka.
Namun kita sendiri juga kadang merasa terasing atau tersisih dalam keluarga, tempat kerja atau tugas pelayanan kita bahkan di antara teman-teman kita sendiri. Dan apakah kita masih bisa tetap mengandalkan Tuhan dalam situasi seperti itu? Maka hari ini, kita diingatkan tentang nilai setiap individu dan panggilan kita untuk menjadi gembala yang baik.
Tuhan mengajak kita untuk tidak hanya memperhatikan diri kita sendiri, tetapi juga untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang tersesat. Mari kita membuka hati kita untuk melayani dan mendukung sesama, sehingga kita dapat menciptakan komunitas yang penuh kasih dan pengertian.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: semua kita telah menamakan diri sebagai pengikut Kristus dan dipanggil untuk menjadi saksiNya.
Kedua, sebagai orang yang terpanggil sebagai saksi kita dituntut untuk siap menjadi seorang gembala yang akan setia mencari domba-dombanya yang hilang.
Ketiga, namun terlebih dahulu kita harus mampu menemukan diri sendiri yang hilang itu agar kita sudah siap untuk menjadi saksi bagi orang lain.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.