Sekolah Darurat Penyintas Gunung Lewotobi Rusak Diterjang Hujan Angin

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Sekolah darurat untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) SMK Negeri 1 Wulanggitang di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), rusak akibat diterjang hujan deras disertai angin, Rabu, 4 Desember 2024 siang.

Sejak dua pekan lalu, aktivitas belajar SMK Negeri 1 Wulanggitang direlokasi sementara dari Desa Boru ke Desa Konga, Kecamatan Titehena pasca letusan dasyat 3 November 2024 lalu.

Di tempat relokasi, tenda bantuan Kemensos dengan perkiraan panjang 10 meter dan lebar 3 meter itu sudah rata dengan tanah. Aktivitas KBM guru dan siswa selalu diwarnai dengan hujan dan angin.

Atas kondisi itu, siswa dan guru memindahkan kursi maupun meja ke dalam tenda lain yang cukup aman. 

Tenda itu rusak setelah mereka selesai beraktivitas. Saban hari proses KBM berjalan darurat dimulai pukul 08.00 Wita hingga 11.00 Wita.

Salah seorang guru, Linus Lalun, mengatakan tenda darurat itu digunakan semua siswa dari kelas X maupun XII meliputi 6 jurusan. Jumlah siswa sebanyak 327 didukung 60 guru.

"Tenda ini memang kondisinya darurat. Kami bangun pakai bambu, terpalnya bantuan dari Kemensos. Kami alihkan ke ruangan baru di bawah tenda yang disiapkan pemerintah," ujar pria 47 tahun itu.

Linus menuturkan, terdapat enam tenda yang digunakan untuk KBM. Guru bahasa Inggris itu mengaku SMK Negeri Wulanggitang dibantu 6 tenda sejak empat hari lalu dan kemarin.

Baca juga: Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Rumah Warga di Talibura Sikka Rusak

Linus menjelaskan, KBM disesuaikan dengan sift pagi dan sore agar 327 siswa tidak saling berdesakkan. Pihaknya optimis pembelajaran berjalan efektif meski serba terbatas.

"Kami berkeyakinan semuanya tetap berjalan efektif," ucapnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS