Anker

Kembali Kukuhkan Empat Guru Besar, Undana Hingga Kini Miliki 59 Guru Besar

Undana telah memberikan kontribusi kurang lebih 90 persen guru besar, bagi perguruan tinggi seluruh NTT.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO
Keempat guru besar Undana yang dikukuhkan pada Selasa, 3 Desember 2024 di Graha Undana pose bersama rektor Undana usai pidato ilmiah 

POS-KUPANG.COM - Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali mengukuhkan 4 guru besar pada Selasa, 3 Desember 2024 di Auditorium Graha Undana.

Keempat guru besar tersebut yaitu Prof. Dr. Drs. Paul Gabriel Tamelan ,M.Si (Kepakaran Teknik Pengairan pada Fakultas, Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Prof. Dr. Drs. Hery Leo Sianturi, M.Si. (Kepakaran Geofisika Eksplorasi dan Kebencanaan pada Fakultas Sains dan Teknik), Prof. Dr. Jesman,S.Pd.,M.Si. (Kepakaran Biokimia Fermentasi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), dan Prof. Dr. Drs. Malkisedek Taneo, M.Si (Kepakaran Strategi Pembelajaran pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan).

Rektor Undana Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc menyampaikan pidato dan pengukuhan guru besar merupakan tradisi akademik, yang harus dipenuhi oleh dosen yang telah memperoleh pengangkatannya sebagai profesor.

“Ini adalah pertanggungjawaban ilmiah seorang profesor. Tujuan pidato akademik dan pengukuhan agar masyarakat luas dapat mengetahui kompetensi dan kepakaran profesor yang bersangkutan serta kristalisasi pemikiran dengan nuansa ilmiah sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni,” ujarnya.

Pidato ini lanjutnya, menyampaikan hasil pemikiran bagi perwujudan gagasan baru, sebagai semangat memajukan ilmu pengetahuan, seni, dan budaya agar bermanfaat bagi kehidupan manusia.

“Sejak berdirinya hingga saat ini Undana telah mengukuhkan 59 guru besar. Sebanyak 22 orang sudah purna bakti dan sedangkan 1 orang meninggal dunia. Saat ini ada 36 guru besar aktif di Undana,” jelas Maxs.

Dikatakan Maxs Undana telah memberikan kontribusi kurang lebih 90 persen guru besar, bagi perguruan tinggi seluruh NTT. Jumlah ini masih belum ideal karena presentasi minimal 10 persen dari total dosen yang mengajar. Undana sendiri membutuhkan sebanyak 100 guru besar untuk mencapai target ideal.

“Pengukuhan guru besar ini dapat kita lalui melalui perjuangan dari berbagai kepemimpinan, dosen-dosen dan berbagai pihak di Undana,” katanya.

Adapun keempat guru besar ini menyampaikan pidato ilmiah. Prof. Paul menyampaikan terkait model integrasi lengkap antara embung, sumur resapan, dan hutan adakah model konservasi yang paling ideal dibandingkan dengan model tunggal atau lainnya.

Prof Hery menyampaikan gagasan akan pentingnya integrasi data geofisika dalam perencanaan tata ruang dan mitigasi bencana alam. Penggunaan kecerdasan buatan dan big data, serta kombinasi multi disiplin ilmu geofisika dan kombinasi dengan disiplin ilmu lainnya, bisa memperkuat strategi mitigasi bencana yang efektif.

Prof. Jesman menyampaikan gagasan pemanfaatan bioetanol sebagai sumber energi atau bahan bakar terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil.

Sementara Prof. Malkisedek menyampaikan pentingnya strategi pembelajaran yang tepat, untuk meningkatkan pemahaman peserta belajar terutama di bidang seni dan budaya. (Rosalia Nago)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved