Berita NTT
Jembatan Merah Putih Liliba di Kota Kupang Segera Digunakan Masyarakat
Agustinus Junianto menambahkan dengan selesainya jembatan ini sekaligus menjadi kado Natal dan Tahun Baru 2025 bagi warga Kota Kupang dan sekitarnya.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Jembatan Merah Putih Liliba di Kota Kupang segera digunakan masyarakat.
Tahapan pengerjaan jembatan sudah rampung dan didoakan oleh pemuka agama, Jumat 29 November 2024 pagi. Tiga pemuka agama memimpin doa bersama itu.
Jembatan yang berada di Jalan Piet A Tallo itu menjadi akses penghubung utama. Per Jumat, beberapa pekerja sedang menyelesaikan sisa pengerjaan seperti trotoar dan cat dan merapikan sisi jembatan.
Di kedua sisi, terdapat pagar corak merah putih membentang dari ujung satu ke ujung jembatan lainnya. Lampu penerangan berjejer di bagian tengah jembatan Merah Putih itu. Ada pepohonan yang ikut menambah keindahan dari jembatan dengan sumber anggaran pemerintah pusat ini.
Nantinya, kendaraan dari arah bundaran Tirosa akan menggunakan lajur kiri atau Jembatan Merah Putih lama menuju ke arah jalan Piet A Tallo.
Sementara di kendaraan dari arah jalan Piet A Tallo menggunakan Jembatan Merah Putih baru menuju ke arah Bundaran Tirosa.
Sebelumnya, ruas jalan itu sering macet terutama saat waktu kerja, pagi dan sore hari. Sebab, hanya ada satu jembatan sebagai penghubung. Kehadiran Jembatan Merah Putih itu diharapkan bisa mengurai kemacetan dan memperlancar akses lalu lintas masyarakat.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT, Agustinus Junianto, mengungkapkan sebelum Jembatan Merah Putih Liliba resmi digunakan oleh masyarakat, pihaknya telah menggelar doa bersama sebagai bentuk rasa syukur atas rampungnya pembangunan.
“Tadi kami melaksanakan doa bersama di lokasi jembatan ini, sebagaimana sebelumnya, saat memulai pembangunan, kami juga menggelar doa bersama pada 23 Oktober 2023,” kata Agustinus, Jumat, 29 November 2024.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan masyarakat, khususnya warga sekitar bantaran Kali Liliba, serta peran positif media dalam memberitakan perkembangan proyek ini.
“Kami sangat mengapresiasi masyarakat yang mendukung selama proses pembangunan, dan juga teman-teman media yang memberikan informasi positif kepada publik,” tambahnya.
Agustinus menegaskan bahwa Jembatan Merah Putih Liliba akan mulai digunakan secara resmi oleh masyarakat pada Sabtu, 30 November 2024, setelah acara PU Run. Jembatan itu dibangun dalam tempo 1 tahun, 47 hari sejak Oktober 2023 lalu.
Agustinus Junianto menambahkan dengan selesainya jembatan ini sekaligus menjadi kado Natal dan Tahun Baru 2025 bagi warga Kota Kupang dan sekitarnya.
Di samping itu, keberadaan jembatan tersebut bisa mengurai kemacetan yang ada di kota Kupang khususnya aktifitas menuju bandara dan akses menuju ke Bimoku.
Di Bimoku, kata dia, ada terminal bus internasional yang melayani penumpang antar negara, Indonesia dan Timor Leste. Menurut dia, hadirnya jembatan itu bisa menjadi ikon yang baru untuk kota Kupang dan masyarakat NTT.
"Jembatan ini jadi hadiah Natal dan Tahun Baru bagi seluruh warga dan semoga bisa mengurai kemacetan di Liliba sekaligus akses utama ke bandara dan terminal bus internasional Indonesia -Timor Leste, dan jembatan ini akan jadi ikon wisata di NTT," katanya.
Duplikasi Jembatan Liliba termasuk ke dalam paket Pembangunan Inpres Jalan Daerah (IJD) Tahun Anggaran 2023. Untuk paket pembangunan duplikasi jembatan ini dibangun secara multiyears Tahun Anggaran 2023-2024.
"Duplikasi jembatan dibangun sejajar dengan jembatan eksisting. Sehingga, setelah rampung diharapkan dapat memperlancar konektivitas dan mengurai kemacetan," kata Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto, di Kupang beberapa waktu sebelumnya.
Beberapa hari lalu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti meninjau khusus pembangunan akhir jembatan tersebut. Ia memuji kinerja Balai Jalan Provinsi NTT serta kontraktor yang telah bekerja dengan baik, sehingga jembatan ini bisa selesai tepat waktu.
Diana Kusumastuti juga meminta agar ada penambahan lampu jalan dan pekerjaan minor di beberapa bagian jembatan untuk segera diselesaikan agar masyarakat segera menggunakan jembatan tersebut.
"Pekerjaan yang baik dari balai jalan dan juga kontraktor sehingga jembatan ini bisa segera digunakan, tambahan lampu tentu akan membuat semarak lagi dan catnya juga bagus merah putih NKRI," ujarnya.
Jembatan Merah Putih Liliba terletak di Jl. Piet A. Tallo, merupakan jembatan strategis berfungsi sebagai penghubung jalur transportasi darat.
Jembatan Merah Putih Liliba dibangun sepanjang 140 meter, memiliki lebar jembatan sepanjang 9,13 meter dengan tipe bentang panjang.
Baca juga: Buah Perjuangan 12 Tahun, Apakah Jembatan Kembar Liliba Akan Berganti Nama?
Jembatan ini menggunakan rangka baja dan plat lantai beton bertulang dengan pondasi bore pile beton bertulang berdiameter 80 cm. Jembatan Liliba juga memiliki dua pilar, pertama setinggi 37 meter, dan kedua setinggi 23 meter.
Pembangunan jembatan dikerjakan oleh PT Dewanto Cipta Pratama dengan pagu anggaran Rp 72 miliar.
Warga di luar Kota Kupang ikut memberikan tanggapan atas akses jalan utama itu. Salah satunya, Imran Boli (39). Pengajar dari Lembata itu sedang melakukan tugas di Ibu kota Provinsi NTT.
Beberapa kali perjalanannya ke Kupang dan melewati jembatan Liliba, dia kerap menjumpai kemacetan. Dari arah bandara, ia melihat antrian kendaraan mengular.
"Beberapa kali kalau ke Kupang, memang daerah-daerah di jembatan Liliba sering macet. Apalagi kalau kita dari bandara. Saya sering dapat itu," katanya, Rabu 26 November 2024.
Ketika melihat pembangunan jembatan Merah Putih Liliba itu, dia ikut senang. Sebab, akses masyarakat bisa jadi lebih mudah. Meski tidak merasakan tiap saat, Imran mengaku, paling tidak dengan jalur yang terpisah itu akan memberi banyak ruang bagi kendaraan masyarakat.
Imran memuji pelaksanaan proyek itu yang terbilang cepat. Menurut dia, pembangunan jembatan itu baru seperti beberapa waktu lalu. Kini, sudah rampung dan siap digunakan masyarakat dan siapapun yang berkunjung ke Kota Kupang.
"Harapannya, kalau ke Kupang nanti tidak ada macet lagi," ucapnya.
Respon lainnya datang dari Ida Saidijah (29), warga Kelurahan Naikoten. Dia mengapresiasi kehadiran jembatan Merah Putih Liliba itu. Sebagai pelaku usaha, Ida mengaku akan lebih mudah untuk melakukan aktivitas.
Selama ini, ia harus memutar ke jalur lainnya menghindari kemacetan. Meski macet tidak begitu parah seperti di Kota-kota besar lainnya, kondisi itu membuatnya cukup kesulitan.
"Selama ini kita harus lewat Naimata, itu juga jalurnya masuk ke gang. Kalau lewat jalur Timor Raya, lebih macet. Pasti kita punya akan akan lebih banyak habis untuk perjalanan," katanya.
Ida mengaku, dia senang dengan mulai dibukanya jembatan Merah Putih itu. Dia berharap jalur itu memberi kelancaran bagi masyarakat dalam beraktivitas termasuk dirinya. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Jembatan Merah Putih
Kota Kupang
Jembatan Liliba
Balai Pelaksana Jalan Nasional
Agustinus Junianto
POS-KUPANG.COM
Telkomsel, Wajah Baru Gaya Inovatif yang Menghipnotis |
![]() |
---|
Sejarah Baru, Atlet Gymnastik Pertama dari NTT Langsung Naik Podium Juara di Jakarta |
![]() |
---|
Pengamat Undana Nilai Hakim MK Tidak Berprinsip Hapus Parlemen Threshold |
![]() |
---|
Pj Bupati Kupang Ajak Pemuda Katolik NTT Sinergi dengan Pemerintah Daerah |
![]() |
---|
Mantan Gubernur NTT, Herman Musakabe Minta Warga NTT Eratkan Rasa Persatuan dan Persaudaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.