Disoroti Komisi III DPR, Kinerja Polisi Saat Pilkada 2024 Tercoreng Penembakan Siswa di Semarang 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyoroti kinerja kepolisian selama rangkaian perhelatan Pemilihan Kepala Daerah 2024 saat menjelang ataupun saat pelaksanaan Pilkada 2024 lalu.

Meski diapresiasi karena upaya aparat kepolisian mengamankan terjadinya bentrokan di sejumlah daerah akibat kandidat yang saling mengklaim kemenangan, gelaran Pilkada 2024 juga diwarnai catatan buruk yaitu ketika terjadinya penembakan pelajar oleh aparat polisi di Semarang, Jawa Tengah beberapa hari sebelum pencoblosan.

”Kami menyampaikan sekali lagi bahwa peran Polri sangat maksimal, dan kami harus menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada Pak Kapolri, Listyo Sigit, para Kapolda, para Kapolres, para Kapolsek, para Bhabinkamtibmas,” kata Habiburokhman saat jumpa pers di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Sekretariat Komisi III DPR sebelumnya mencatat adanya beberapa peristiwa yang menonjol terkait kepolisian pada saat gelaran pilkada. Pertama, upaya polisi mengatasi bentrokan antar pendukung kandidat yang saling mengklaim kemenangan di Puncak Jaya, Papua Tengah.

Hal serupa juga terjadi di Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan; Jeneponto, Sulawesi Selatan; dan Aceh. Namun, di sisi lain, terjadi peristiwa penembakan terhadap pelajar oleh polisi di Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (24/11/2024).

Untuk itu, sebagai wakil rakyat, Komisi III DPR telah menerima masukan publik untuk mengevaluasi kinerja kepolisian, di antaranya Kepala Kepolisian Resor Semarang. Habiburokhman mengaku sudah menelepon secara langsung, namun Kapolres Semarang Ajun Komisaris Besar Ike Yulianto Wicaksono belum mengangkat teleponnya.

”Bagaimana mungkin kami sebagai pengawas resmi langsung (tak diindahkan), kami ingin mendapatkan informasi dari Kapolres-nya tetapi tidak diindahkan oleh si kapolres ini. Padahal, peristiwanya sangat luar biasa,” kata politisi Partai Gerindra itu.

Panggil Kapolres Semarang

Habiburokhman pun mengungkit peristiwa penembakan yang menyebabkan satu orang pelajar meninggal dan dua orang terluka. Namun, polisi malah seenaknya mengklaim pelajar sebagai gangster. Untuk itu, Komisi III DPR bakal secepatnya memanggil Kapolres Semarang untuk mendalami peristiwa penembakan.

Peristiwa penembakan ini dinilai bisa memengaruhi citra Polri secara keseluruhan. Padahal, situasi tidak kondusif itu terjadi di Semarang. Habiburokhman menilai kinerja Kapolri Listyo Sigit Prabowo sudah luar biasa.

”Tapi, kejadian di Semarang ini benar-benar memprihatinkan ini, kinerja Kapolres ini perlu dievaluasi seperti apa. Jangan sampai nila setitik merusak susu sebelangnya, itu peribahasannya. Apalagi Kapolresnya ini susah sekali berkomunikasi,” katanya.

Ricuh akibat saling klaim

Sebagaimana diberitakan, pada saat hari pencoblosan pilkada pada Rabu (27/11/2024) lalu, kericuhan pecah di beberapa daerah di Papua. Kepala Polres di Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan, terluka terkena panah saat berusaha mengamankan kelompok massa dari salah satu pendukung calon yang mencurigai adanya intervensi penjabat daerah.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, menjelaskan, kerusuhan dilakukan oleh salah satu pendukung calon wakil bupati di kantor Panitia Pemilihan Distrik (PPD) Kobakma pada Rabu malam. Massa menuding kehadiran Penjabat Bupati Mamberamo Tengah di kantor PPD Kobakma merupakan intervensi dalam pemungutan suara sehingga calonnya kalah.

”Akibat kejadian tersebut, Kapolres Mamberamo Tengah Ajun Komisaris Besar Rahman terkena panah di bagian rahang pipi kanan dalam kondisi sadar dan dirawat di RSUD Lukas Enembe, Mamberamo Tengah,” kata Benny dalam keterangannya di Jayapura, Papua, Kamis (28/11/2024).