Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 28 November 2024, Bangkitlah, Angkatlah Mukamu!

segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Tentu saja orang-orang yang menyaksikannya diliputi rasa takut yang mencekam.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Kamis 28 November 2024, Bangkitlah, Angkatlah Mukamu! 

Selama hari-hari terakhir masa liturgi kita ini, Tuhan membimbing kita untuk memilih apakah kita mampu menjadi pribadi yang optimis atau pesimis.

Penginjil Lukas menggambarkan situasi chaos yang akan terjadi pada saat menjelang hari Tuhan. Tanda-tanda situasi chaos yang dimaksud adalah:

Pertama, Yerusalem akan dikepung oleh tentara hingga mereka meruntuhkannya. Hal ini sungguh terjadi pada tahun 70M.

Kedua, karena situasi chaos di Yerusalem maka sepertinya terjadi sebuah goncangan yang dahsyat di Israel. Orang-orang Yudea berlarian ke pegunungan, orang-orang di kota mengungsi, orang-orang kampung dilarang berurbanisasi.

Mengapa ada larangan ini? Yesus mengatakan bahwa ini adalah masa pembalasan dalam pengadilan terakhir.

Ketiga, Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa asing yang tidak mengenal Allah. Hal ini berdampak pada penderitaan yang akan dialami kaum ibu, masyarakat akan Tewas oleh mata pedang dan menjadi tawanan bangsa asing itu.

Keempat, ada fenomena alam khususnya tanda-tanda yang akan terjadi pada matahari, bulan dan bintang. Di bumi sendiri ada deru
dan gelora laut. Kuasa-kuasa langit bergoncang.

Akibatnya adalah rasa takut dan cemas menguasai manusia di bumi ini sehingga berujung pada kematian.

Semua situasi yang menakutkan ini menjadi awal untuk menyambut kedatangan Anak Manusia. Dalam suasana chaos yang menakutkan ini, orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Tentu saja orang-orang yang menyaksikannya diliputi rasa takut yang mencekam.

Namun demikian kita harus percaya bahwa ini adalah tanda Tuhan Yesus datang untuk mengadili orang yang hidup dan mati. Maka yang harus kita miliki bukanlah rasa takut melainkan perasaan optimis. Ciri khas orang optimis di hadirat Tuhan adalah: “Bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat”.

Perkataan Tuhan Yesus ini menjadi nyata ketika para murid Yesus menyaksikan sendiri kenaikan-Nya ke surga di mana mereka
„menatap ke langit‟ (Kis 1:10). Menatap ke langit adalah optimisme sebagai pengikut Kristus, meskipun penderitaan dan kemalangan akan menimpa para murid Yesus di masa depan.

Gereja dalam sejarahnya sudah membuktikan semua ini. Pengalaman penderitaan, kemalangan dan kegagalan tidak menjadi alasan untuk menjadi manusia yang pesimis. Tuhan Yesus sendiri mengalaminya dan memenangkannya dengan gemilang. Kita mengikuti-Nya dari dekat dan bersamanya kita akan menjadi „lebih dari pemenang‟.

Santu Paulus mengatakan: “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita” (Rom 8:37). Ya, kita memang lebih dari pemenang! (https://pejesdb.com/2019/11/28)

Missio:
Jadilah orang beriman yang penuh optimis dan harapan untuk menjadi yang terbaik.

Doa:
Allah Bapa sumber sukacita, Engkau berkenan mengundang kami ikut serta dalam perjamuan Anak Domba. Semoga dengan anugerah ini, kami semakin diteguhkan untuk mewartakan sukacita injil di tengah dunia. Demi Kristus Tuhan kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Kamis. Salam doa dan berkatku
untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved