Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Kamis 28 November 2024, Penatalayan Langit dan Bumi Baru
Keindahan dan pemeliharaan bumi tidak dapat dipisahkan dari pemahaman manusia tentang keberadaannya sebagai penatalayan dunia sebagai rumah Allah.
Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, Sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu. -ayat 1
POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Kamis 28 November 2024, Penatalayan Langit dan Bumi Baru, merujuk pada Kitab Kejadian 2:4-19.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi November 2024.
Tema Bulan November 2024 Bulan Lingkungan Hidup GMIT “Mengalami Keadilan dan Damai Sejahtera Dalam Semesta”.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:
Keindahan dan pemeliharaan bumi tidak dapat dipisahkan dari pemahaman manusia tentang keberadaannya sebagai penatalayan dunia sebagai rumah Allah.
Makna penatalayan lahir dari hakekat imago Dei, dimana manusia diberi kemampuan untuk mencipta; potensi kreasi dalam diri manusia menjadi sarana untuk menatalayani dunia ciptaan.
Inilah yang menjadi visi awal dari Shalom Allah. Allah bukan hanya menciptakan tetapi terus bekerja menopang seluruh ciptaan-Nya.
Kita pun jangan hanya berfokus kepada asal-usul dunia ciptaan, namun harus juga memberi perhatian kepada tanggung jawab moral terhadap tatanan, tujuan dan karakter dunia ciptaan.
Tanggung jawab ini menyatakan posisi manusia sebagai imago Dei. Di sisi lain, ada pengharapan eskatologis yang harus dihidupi juga oleh manusia.
Pengharapan eskatologis ini mengajak manusia untuk melanjutkan tugas pemulihan keindahan dunia ciptaan sampai pada akhirnya disempurnakan oleh Sang Pencipta.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 27 November 2024, Pelayan Allah dan Penatalayan Alam
Pengharapan eskatologis tidak membuat manusia diam menunggu tetapi sebaliknya kembali kepada maksud penciptaan, yaitu menjadi pelayan Pencipta dan penatalayan alam, sampai kesudahan semuanya.
Tatanan bumi yang lama memang akan berlalu dan semuanya akan dibarui. Allah tidak melenyapkan langit dan bumi yang telah Ia ciptakan. Ia tidak meniadakan yang sudah ada.
Allah menjadikan langit dan bumi baru dari yang sudah ada, Ia membarui langit dan bumi yang lama. Seperti kebangkitan dari kematian, dimana tubuh yang lama yang fana menjadi tubuh kemuliaan (Fil 3:21).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.