KUR 2024

KUR BRI 2024 Sisa Rp 6,4 Triliun, Lakukan Ini Jika Ingin Tambah Modal Kerja

Alokasi dana KUR 2024 di Bank BRI kini sisa sedikit. Dana yang ada saat ini tinggal Rp 6,4 trilun dari yang dialokasikan pemerintah pada Januari 2024.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
SISA Rp 6,4 TRILIUN – Saat ini dana KUR di Bank BRI sisa Rp 6,4 triliun. Bagi kamu yang ingin mendapatkan tambahan modal kerja, silahkan ajukan permohonan pinjaman ke Bank BRI. 

POS-KUPANG.COM – Alokasi dana KUR 2024 di Bank BRI kini sisa sedikit. Dana yang ada saat ini tinggal Rp 6,4 trilun dari yang dialokasikan pemerintah pada awal Januari 2024 silam mencapai Rp 165 triliun.

Data terbaru menyebutkan, bahwa hingga 31 Oktober 2024 lalu, manajemen Bank BRI telah menyalurkan dana KUR 2024 sebesar Rp 158,60 tirliun.

Dana sebanyak itu diberikan kepada 3,4 juta pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Para penerima dana itu pun diperkirakan bakal naik kelas, karena usahanya berkembang, pendapatannya pun melonjak dari sebelumnya.

Manajemen Bank BRI melalui Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa ke depan perlu diberlakukan skema penyaluran KUR dalam dua hal, yakni mendorong inklusivitas dan graduasi pelaku UMKM.

Menurutnya, skema berbeda ini penting untuk dijalankan mengingat adanya perbedaan kualifikasi penerima kredit bersubsidi dari pemerintah.

“KUR harus mulai berbeda skemanya. Menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi,” jelas Supari dalam rilis resminya, Jumat 22 November 2024. 

Berdasarkan pengalaman BRI dalam menyalurkan KUR, lanjut Supari, plafon KUR Mikro yang saat ini dipatok maksimal Rp 100 juta kerap tak terserap habis oleh debitur. Mayoritas peminjam KUR Mikro menarik pinjaman di kisaran Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.

“Kalau dalam kerangka inklusi, agar yang mengakses semakin banyak, plafonnya sampai Rp 50 juta saja. Selebihnya seperti apa? Kita siapkan KUR untuk pre-graduasi,” terangnya.

Kriteria pelaku UMKM yang masuk dalam fase pre-graduasi (menuju naik kelas) dapat dilihat melalui kelancaran kredit. Jika pelaku UMKM menarik pinjaman bisa mengakses hingga Rp 70 juta dan berlangsung hingga 4 siklus pinjaman, pelaku usaha itu dipandang layak untuk naik kelas.

“Kalau KUR plafon di bawah Rp 50 juta itu bisa mengakses sampai dengan Rp 70 juta dan stay selama 3-4 siklus, dia sudah siap ke kredit komersial,” ujarnya.

Merujuk pada data kajian yang dilakukan BRI dan BRIN, KUR menaikkan rata-rata pendapatan debitur sebesar 32 persen-50 % . Kemudian KUR juga mampu meningkatkan keuntungan sekitar 34 % -38 % . Debitur KUR juga menghadapi peningkatan pengeluaran melalui angsuran KUR dan biaya teknis lainnya.

Namun demikian, keterampilan teknis dapat mendorong efisiensi biaya. Di samping itu, pelaku usaha yang mendapatkan KUR cenderung memiliki tenaga kerja 28 % lebih banyak ketimbang non debitur KUR.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyiapkan skema pembiayaan KUR untuk mendukung beberapa program prioritas yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

Dalam beberapa rapat dan sidang kabinet, pemerintah telah menyetujui akan memanfaatkan KUR untuk mengakomodasi berbagai program prioritas, seperti ketahanan pangan, Makan Bergizi Gratis, hingga sektor perumahan. “Sehingga, harapannya program KUR juga dapat membantu program prioritas tersebut,” katanya.

Ferry memaparkan, dalam program ketahanan pangan, misalnya, secara historis sekitar 30?ri KUR yang sudah tersalurkan dimanfaatkan untuk sektor pertanian.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved