Pengungsi Gunung Lewotobi Erupsi Jualan Bakso Untuk Bayar Angsuran Bank

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto 

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Sebanyak 12.970 jiwa mengungsi pasca erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT pada Senin 4 November 2024 lalu. Kini para pengungsi mulai khawatir dengan angsuran pinjaman di Bank dan biaya pendidikan anak-anak mereka yang saat ini berada di luar daerah.

Seperti yang dialami Teguh Triyono, penjual bakso asal Cilacap Jawa Tengah. Sebelum mengungsi, Teguh Triyono mempunya warung bakso di wilayah Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, namun usahanya terhenti karena harus mengungsi pasca erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.

Teguh Triyono bersama istrinyan Nurhidayah dan tiga orang anaknya terpaksa harus mengungsi mandiri di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena sejak Senin 4 November 2024 lalu.

Meski demikian, Ia khawatir dengan angsuran pinjaman di Bank senilai Rp.500 juta rupiah saat membuka tempat usaha bakso di Desa Boru waktu itu.

Baca juga: Posko Pengungsi Gunung Lewotobi Erupsi Dilanda Hujan, Siswa Belajar di Emperan Sekolah 

Agar bisa menyambung hidup dan membayar angsuran pinjaman di bank, Ia bersama istrinya mencari lahan di sekitar Desa Lewolaga untuk membuka usaha bakso.

Bermodalkan semangat kerja, Ia akhirnya membuka warung bakso persis di sebelah barat posko pengungsian SMA Negeri 1 Titehena, Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena.

"Mengungsinya di rumah orang, mengungsi mandiri, kalau untuk saran saya, saya cuman minta, saya kan ada pinjaman di Bank BRI, kalau bisa kita minta toleransi, diundurkan dulu lah, gimana lah, itu saja yang saya inginkan," ujarnya Selasa 19 November 2024.

Ia hanya berharap kepada pemerintah dan pihak Bank untuk memberikan toleransi kepada warga yang terdampak yang saat ini mempunyai angsuran Bank dan biaya pendidikan anak-anak mereka di luar daerah.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS