Seleksi Capim KPK
Ali Imron Bertekad Berantas Koprusi yang Jadi Sumber Kemiskinan Bangsa Indonesia
Moch Ali Imron yang sebelumnya sebagai salah satu calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi bertekad membasmi korupsi yang jadi biang kemiskinan.
POS-KUPANG.COM – Mochammad Ali Imron yang sebelumnya sebagai salah satu calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi bertekad membasmi korupsi di Indonesia yang selama ini telah menjadi sumber kemiskinan bangsa Indonesia.
Ali Imron, pengusaha travel yang juga Dosen kampus STIE Kusuma Negara itu mengaku mengikuti seleksi karena ingin memberantas korupsi yang menjadi biang kemiskinan bangsa Indonesia.
“Salah satu motivasi kenapa saya ikut seleksi capim KPK adalah melihat kondisi anak bangsa yang terjerat kemiskinan. Saya salah satu orang yang lahir dari keluarga miskin. Karena menurut saya, penyebab utama bangsa ini miskin adalah korupsi. Maka korupsi ini harus diberantas hingga ke akar-akarnya," tandas Ali Imron.
Namun, ungkapnya, untuk membersihkan bahaya laten korupsi tersebut, pimpinan KPK hingga penyidik di dalamnya harus bersih terlebih dahulu.
Untuk itu, Doktor lulusan Universitas Islam Nusantara Bandung itu akan menyiapkan peti mati untuk dirinya dan pimpinan KPK lainnya jika nanti terpilih sebagai salah satu komisioner KPK.
"Berani nggak calon pimpinan KPK ini jika terpilih nanti dan dilantik untuk menyiapkan peti mati untuk dirinya. Kalau saya berani. Setelah nanti dilantik, saya akan menyiapkan peti mati untuk diri saya sendiri jika saya tersandung korupsi," kata pria kelahiran Grobogan, 27 Juni 1971 itu.
Ali Imron mencontohkan, kasus dugaan adanya pemerasan terhadap tersangka oleh pimpinan KPK kemarin sudah sepatutnya dihukum mati.
Sebab, katanya, KPK harus menjadi lembaga independen yang benar-benar bersih agar bisa membersihkan institusi lainnya.
"Itu harus dihukum mati sebetulnya, biar jera. KPK sudah dibayar sama negara dan negara juga harus ikut andil memperbesar pendapatan, memenuhi kebutuhan KPK biar nggak terjadi korupsi. Saya duduk di sana, bismillah secara lahir batin, saya ingin memperbaiki negeri ini," ungkapnya.
"Ketika saya terpilih dan dilantik, saya akan siapkan kontrak, silakan hukum mati saya jika saya korupsi dan memakai peti mati yang saya siapkan sendiri, kita taruh peti mati itu di gedung KPK," sambungnya.
Selain itu, Mochammad Ali Imron juga ingin memperbesar ruang pencegahan korupsi dengan masif menerapkan pendidikan akhlak dan budi pekerti kepada anak-anak bangsa.
Menurutnya, setiap lembaga pendidikan di berbagai tingkatan harus memiliki kurikulum antikorupsi bagi peserta didiknya.
Diketahui, Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK untuk periode 2024-2029 telah mengumumkan sebanyak 236 orang lulus seleksi administrasi capim KPK dari seluruh pendaftar capim KPK yaitu sejumlah 318 orang dan 146 orang lolos administrasi calon Dewas KPK dari 207 orang pendaftar.
Pendaftar yang lulus seleksi administrasi wajib mengikuti tes tulis yang digelar di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kemensetneg, Jakarta Selatan, pada Rabu 31 Juli 2024. Tes tulis capim KPK digelar mulai 07.00 WIB-11.00 WIB. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Mochammad Ali Imron
Komisi Pemberantasan Korupsi
Dosen kampus STIE Kusuma Negara
Dewan Pengawas KPK
Habiborukhman Dilema, Capim KPK Berkualitas Sama: Kami Hanya Bisa Tentukan 5 Orang |
![]() |
---|
Nama Johan Budi Dicoret dari Daftar Nama Calon Pimpinan KPK, Kok Bisa? |
![]() |
---|
Deretan Kontroversi Irjen Firli Bahuri,Ketua KPK Terpilih: Ditolak Pegawai KPK,Punya Harta Rp 18 M |
![]() |
---|
Sosok Irjen Firli Bahuri, Ketua KPK Terpilih Punya Harta Lebih dari Rp 18 Miliar,Ditolak Pegawai KPK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.