Pilkada Jakarta 2024

Emrus Sihombing: Hipotesis Saya, Pramono – Rano Karno Menang di Jakarta

Gesekan politik makin memanas di Jakarta, Jika sebelumnya elektabilitas Ridwan Kamil seakan tak bisa dilawan, kini malah cenderung digusur rivalnya.

Editor: Frans Krowin
KOLASE POS-KUPANG.COM
MENANG – Pasangan Pramono Anung – Rano Karno diramalkan bakal memenangkan Pilkada Jakarta 2024. 

POS-KUPANG.COM – Gesekan politik makin memanas di Jakarta, Jika sebelumnya elektabilitas Ridwan Kamil seakan tak bisa dilawan, kini malah cenderung digusur rivalnya, yakni pasangan Pramono AnungRano Karno.

Elektabilitas pasangan yang diusung PDI Perjuangan ini terus menanjak dari waktu ke waktu. Bahkan saat ini elektabilitas pasangan ini sudah lebih tinggi dari rivalnya yang diusung oleh koalisi besar yang dimotori Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat dan partau-partai lainnya.

Atas fakta itulah, sehingga Pengamat Komunikasi Politik Emus Sihombing angkat bicara. Ia mengatakan, dari pengamatannya yang dilakukan secara cermati dari waktu ke waktu, Pilkada Jakarta 2024 ini adalah milik Pramono AnungRano Karno.

Pernyataannya itu berdasarkan survei Litbang Kompas yang digelar pada akhir bulan lalu, yakni 20-25 Oktober 2024. Dalam jajak pendapat itu, elektabilitas Pramono-Rano naik tajam mencapai 38,3 persen, hal mana menyalip Ridwan Kamil-Suswono yang tercatat di angka 34,6 persen.

“Hipotesa saya Pramono dan Rano akan memenangkan Pilkada Jakarta 2024. Saya melihat itu satu putaran karena calon lainnya elektabilitasnya tidak begitu meningkat, di sekitar-sekitar di situ stagnan, bahkan bisa menurun,” kata Emrus Sihombing kepada Warta Kota pada Jumat 8 November 2024.

Menurutnya, Pramono-Rano bisa meraih suara lebih dari 50 persen, sehingga pelaksanaan Pilkada hanya berjalan satu putaran.

Analisis ini, lanjut dia, berdasarkan tren elektabilitas Pramono-Rano yang masih memungkinkan naik sekitar 13 persen untuk mencapai di atas 50 persen.

“Masyarakat Jakarta itu adalah pemilih yang cerdas dan rasional. Cerdas bukan berarti harus berpendidikan tinggi. Tapi warga Jakarta terbiasa memperoleh dan bisa menyerap banyak informasi dari berbagai sumber yang mudah dijangkau. Hal ini yang berbeda dengan masyarakat Indonesia di daerah lainnya,” jelasnya.

Emrus menjelaskan, elektabilitas Pramono-Rano terus meningkat karena masyarakat menganggap program-program yang ditawarkannya lebih masuk akal dan bisa diwujudkan.

Selain itu, kata Emrus, komunikasi politik Pramono Anung cukup bagus, luwes dan bisa masuk ke semua kalangan dan golongan.

 “Dia (Pramono) bisa membangun komunikasi dengan para pihak manapun di tengah katakanlah ada gangguan demokrasi kemarin, dia bisa dekat dengan sumber-sumber elit misalnya Jokowi dan Prabowo, juga dekat dengan Bu Mega, juga dekat dengan tokoh-tokoh lainnya,” kata Emrus.

Emrus mengatakan, saat sebelumnya dicalonkan sampai sekarang ini tren elektabilitas Pramono terus merangkak.

Hal ini karena Pramono juga punya modal sebelumnya, dan bisa menempatkan diri pada situasi tertentu.

Karena itulah, menurut Emrus, tak heran bila ada tokoh-tokoh elit yang sebetulnya tidak masuk dalam tim Pramono tapi secara pribadi mendukung langkah Pramono di Pilkada Jakarta.

“Saya kira begini politik kita di Indonesia sangat cair jadi tidak tertutup kemungkinan kemudian tokoh-tokoh ini juga memberikan dukungan ke Pramono di belakang panggung,” pungkas Emrus. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved