Kecelakaan Maut di Tol Cipularang
Sebelum Ajal Menjemput di Tol Cipularang, Amanda Marisa Minta Sang Ayah Belikan Es Krim
Setelah pulang dari memakamkan Sasa, Sunyoto yang terlihat melamun itu mengaku masih terngiang-ngiang ucapan terakhir anaknya itu.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Sunyoto (50), ayah dari Amanda Marisa alias Sasa, korban tewas dalam insiden kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat tampak sangat berduka kehilangan anak ketiganya.
Setelah pulang dari memakamkan Sasa, Sunyoto yang terlihat melamun itu mengaku masih terngiang-ngiang ucapan terakhir anaknya itu.
Sambil mengenakan baju koko berwarna merah, Sunyoto tampak lesu di bawah tenda yang terpasang di depan rumah kontrakan di sebuah gang sempit di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Bangku plastik berwarna hijau dan merah pun masih tersusun rapi di bagian teras rumah. Bahkan, bekas tempat pemandian jenazah masih berada di samping rumah usai Sasa dimandikan untuk yang terakhir kalinya.
Sunyoto tak menyangka anaknya yang baru berusia 13 tahun itu harus kembali ke pangkuan Ilahi terlebih dahulu akibat insiden kecelakaan saat pergi bersama keluarga majikan istrinya.
Sunyoto bercerita, pada Jumat (8/11) lalu, ia tengah bekerja sebagai juru parkir di salah satu restoran cepat saji yang tak jauh dari rumahnya.
Sepulang sekolah, Sasa mendatangi Sunyoto yang tengah bekerja. Sang putri saat itu meminta dibelikan es krim di restoran cepat saji tempat sang ayah bekerja sebagai juru parkir itu itu.
"Saya bilang,'udah minta aja es'. Habis minta es McD, dia minum, terus tidur. Terus, pas tidur itu saya bangunin, saya suruh jajan," ungkap Sunyoto, Selasa (12/11).
Baca juga: Kecelakaan Keruntun di Tol Cipularang Cerminan Buruknya Tata Kelola Angkutan Barang di Indonesia
Tak lama, Sasa pun meminta izin kepada Sunyoto untuk pergi main. Kala itu, Sunyoto memberi pesan agar cepat pulang karena hendak pergi ke daerah Bandung, Jawa Barat, bersama majikan ibunya, Kartika Eka Putri (27) yang juga menjadi korban luka dalam insiden itu.
Ketika hendak pergi, Sasa mengatakan akan menjaga NAP (2), anak kandung Kartika yang saat itu ikut pergi bersamanya. Tak ada yang menyangka jika itu ternyata pesan terakhir Sasa.
"Nah, di jalan, si Sasa ngomong, 'Pak, Sasa mau jagain Nadine (NAP)'," singkatnya.
Sunyoto pun kembali mengingat perilaku tak biasa yang ditunjukkan anaknya itu. Tepat sehari sebelum Sasa pergi ke Bandung, anaknya itu tengah bermain bersama sepupunya.
Tak seperti biasa, Sasa menolak saat hendak dibelikan bakso oleh Sunyoto. Sasa hanya ingin makan bakso sepiring berdua dengan sepupunya itu.
"Hari Kamis, ketemu sama ponakan saya, tuh. Beli bakso. Saya suruh beli bakso, nggak mau. Biasanya mau. Saya suruh beli bakso (sendiri), nggak mau. Maunya, makan sama ponakan saya. Akhirnya makan dah tuh bareng," jelasnya.
Saat itu tak ada satu pikiran yang aneh dalam benak Sunyoto. Sasa memang kerap diajak pergi oleh keluarga anggota TNI yang bertugas di Yonzikon 13/KE itu karena sudah dianggap seperti keluarga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.