Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Rabu 13 November 2024, Takjub Kepada Alam Tapi Lebih Mulia dari Alam
Namun ada rasa takjub yang membuat kita bukan hanya terpesona namun terdorong untuk lebih lagi mengenal dan mengetahui lebih banyak alam semesta.
Engkau membuatnya berkuasa atas buatan tangan-Mu, segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya. -ayat 7
POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Rabu 13 November 2024, Takjub Kepada Alam Tapi Lebih Mulia dari Alam, merujuk pada Kitab Mazmur 8:1-10.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi November 2024.
Tema Bulan November 2024 Bulan Lingkungan Hidup GMIT “Mengalami Keadilan dan Damai Sejahtera Dalam Semesta”.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:
Berbicara tentang Allah Sang Pencipta berarti berbicara tentang kasih-Nya untuk kita dan untuk segala sesuatu yang telah dijadikan-Nya.
Bahkan sebelum kita mampu berbicara satu kata pun, kita sudah merasakan kasih-Nya bekerja di dunia yang kita huni di bumi ini.
Kasih itu hadir di sekeliling kita sejak kita lahir apalagi jika orangtua kita adalah orang percaya, maka pastilah mereka menunjukkan kepada kita tentang kasih Allah.
Kesadaran pribadi kita akan kasih Allah akan tumbuh saat kita menyadari betapa mulianya kita di antara semua makhluk di alam semesta. Pemazmur mengajak kita untuk mengagumi Allah Pencipta melalui alam.
Ketika kita melihat tanaman, hewan di sekitar, bahkan langit yang berada jauh di atas kita dan di luar jangkauan, maka kita mesti menyadari betapa kecilnya kita.
Namun ada rasa takjub yang membuat kita bukan hanya terpesona namun terdorong untuk lebih lagi mengenal dan mengetahui lebih banyak alam semesta.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 12 November 2024, Mujizat Vs Hukum Alam
Akan tetapi pemazmur menyadarkan kita juga bahwa ketakjuban kita akan alam semesta dapat berubah menjadi rasa takut.
Kita mengerjakan tanah dan menanam, tetapi kita takut jika hujan tidak turun dan kita terancam gagal panen dan kelaparan.
Kita mengarungi samudera lautan yang luas dan mengagumi kekayaan kehidupan di dalam laut, tetapi ketika angin bertiup kencang dan gelombang naik lebih tinggi, kita menjadi sangat ketakutan dan merasa berada dekat alam maut.
Lautan dan daratan seakan menjadi ancaman bagi kita. Dan kita merasa tidak berarti. Perasaan tidak berarti dalam diri manusia merupakan ketakutan terbesar kita.
Menyadari hal itu, pemazmur mengajak kita untuk memahami betapa mulia dan berharganya kita. Kita sangat jauh berbeda dari semua makhluk lain bahkan dari alam semesta yang sedemikian menakjubkan.
Kita diberi anugerah untuk dapat merenungkan siapa kita di hadapan Allah Pencipta. Ini adalah anugerah yang tidak dimiliki makhluk lain.
LANGKAH IMAN.
Sebagai manusia kita diberi kapasitas rohani, rasio dan moral yang melampaui semua makhluk lain dan membuat kita dapat berelasi dengan Tuhan Allah Pencipta. Dalam alam rohani, kita tetaplah berada di bawah Allah, “hampir sama” dengan Allah.
Tetapi dalam alam jasmani, kita berada di atas, dimahkotai kemuliaan dan hormat di atas semua buatan tangan Allah lainnya.
Dengan kemuliaan itu manusia berada pada tempat lebih tinggi daripada alam. Kekaguman sekaligus rasa takut manusia akan alam semesta tidak menjadikannya lebih rendah, namun tetap mulia. Amin! (*)
Alamat Sekretariat Suluh Injil:
Jl. Seruni No. 8 – Naikoten 1
Kota Kupang – NTT
Alamat email:
bethseba0906@gmail.com
WhatsApp
Neti 08113828074 dan Ibu Eka 085239108328
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.