Unwira

FISIP Unwira Kupang Gelar Bedah Buku "Bergerak dengan Kewajaran" Karya Sudirman Said

Kegiatan ini melibatkan partisipasi civitas academica Unwira, serta dari kalangan komunitas, seperti Komunitas Dusun Flobamora dan Komunitas Leko.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Katolik Widya Mandira menggelar bedah buku "Bergerak dengan Kewajaran" karya Sudirman Said. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Katolik Widya Mandira menggelar bedah buku "Bergerak dengan Kewajaran" karya Sudirman Said.

Kegiatan bedah buku ini merupakan kolaborasi antara Fisip Unwira Kupang dengan Penerbit Lamalera dan Institut Harkat Negeri. Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan momentum Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2024 lalu di Aula St. Hendrikus, Gedung Rektorat Unwira.

Kegiatan ini melibatkan partisipasi civitas academica Unwira, serta dari kalangan komunitas, seperti Komunitas Dusun Flobamora dan Komunitas Leko.

Emanuel Kosat, S.IP., M.KP., Ketua Pelaksana, mengatakan kegiatan bedah buku ini bertujuan untuk mendekontekstualisasikan realitas spirit Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. 

“Masihkah Sumpah Pemuda itu menjadi penanda solidaritas di tengah masifnya nalar individualitas dan pertarungan identitas? Bagaimana kaum muda hari ini mengekspresikan pesan-pesan semiotik dalam action and passion yang mereka guluti?,” katanya.

Menurutnya, hanya di dalam keberpihakan pada kewajaran, sebagai parameter dan indikator yang mengiring bangsa Indonesia memfalsifikasi benang kusut korupsi dan erosi etika publik.

Lebih lanjut, Emanuel mengatakan bedah buku Sudirman Said dihadirkan untuk menumbuhkan kesadaran etika publik di kalangan pemuda.

“Dengan cara itu maka kebijakan publik sewajarnya sebagai manifestasi kewajaran di aras pikiran dan tindakan,” jelasnya.

Ia menyebut pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki Sudirman Said di dalam dan di luar pemerintahan menunjukan bahwa Sudirman selalu menjaga keseimbangan etika antara tugas atau peran akademisi dan praktisi.

Hadir sebagai narasumber, Sudirman Said (mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI), P. Yoseph Riang, SVD., M.Th., M.I.Kom. (Dosen Fisip Unwira), Dominggus Elcid Li, Ph.D. (Direktur Eksekutif IRGSC), Torry Kuswardono (Direktur Eksekutif Yayasan Pikul), serta Prof. Francisia Saveria Sika Ery Seda (Sosiolog UI) yang hadir secara daring.

Baca juga: Tanggap Artificial Intelligence, Fakultas Filsafat Unwira Kupang Selenggarakan Seminar Internasional

Pemilihan narasumber, jelas Emanuel, didasarkan pada spesifikasi akademik dan keahlian di bidang sosial yang bertujuan menjaga relevansi intelektual dalam kehidupan bermasyarakat.

Kegiatan bedah buku ini dimeriahkan dengan bazaar, arts, and education expo (Youth and Cultural Night). Menurut Emanuel, acara ini memberikan ruang bagi kaum muda untuk berekspresi dan memaknai ulang tantangan demokrasi neoliberal yang sering kali membatasi kreativitas dan kolektivitas. 

Karya-karya yang dipamerkan diharapkan mengundang harmoni atau bahkan resistensi sebagai bentuk protes terhadap ketidakwajaran.

Mengutip pernyataan Albert Einstein, “Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving,” Emanuel menyampaikan harapannya agar generasi muda dapat terus bergerak dan berpikir kritis dalam menyingkap berbagai ketidakwajaran di berbagai aspek kehidupan. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved