Pilkada Lembata

Paket Lembata Jaya Tingkatkan Kinerja PDAM, Paket Tol Gass Lakukan Pemetaan Potensi Desa

Pada pilkada ini Paket Lembata Jaya diusung Partai Golkar, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Hanura dan Garuda.

|
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/tangkapan layar
Calon Bupati Lembata nomor urut 2 (dua), Thomas Ola Langoday dan Calon Wakil Bupati Gaudensius Mado Huar Noning saat pemaparan visi dan misi 

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA- Debat kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Lembata yang diikuti enam pasangan calon (paslon) kembali digelar KPU Lembata, Minggu, 10 Nopember 2024 di Aula Ankara Lewoleba.

Dalam debat kali ini, paslon nomor urut 1 (satu) Jimmy Sunur dan Lukas Lipataman atau Paket Lembata Jaya ingin meningkatkan kinerja PDAM supaya semakin banyak masyarakat di Lembata bisa mengakses air bersih.

Pada pilkada ini Paket Lembata Jaya diusung Partai Golkar, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Hanura dan Garuda.

Menurut Jimmy Sunur, PDAM masih menjangkau masyarakat di wilayah Kota Lewoleba dan sekitarnya saja.

Sementara sesuai data, baru 72,56 persen masyarakat Lembata yang bisa mengakses air bersih. Artinya masih banyak masyarakat yang sulit mengakses air bersih.

Selain meningkatkan kinerja PDAM, pasangan calon Paket Lembata Jaya ini juga akan memetakan wilayah potensi mata air dan mengalirkan air ke pemukiman masyarakat dengan teknik pompa, sumur bor dan teknik lainnya serta membangun embung.

Lukas Lipataman menambahkan wilayah di Lembata yang paling sulit mengakses air bersih adalah Ile Ape. Paket Lembata Jaya akan mengalirkan air ke wilayah Ile Ape dengan menambah instalasi pipa ke wilayah tersebut.

Sementara itu, Calon Bupati Lembata nomor urut 2 (dua), Thomas Ola Langoday mengatakan, Paket Tol Gass menyoroti perihal nilai-nilai masyarakat adat di Lembata.

Baca juga: Paket Tol-Gas Siap Membangun Kabupaten Lembata yang Beradab dan Berkelanjutan

“Kami ingin bersinergi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemerintah dan semua stakeholder dan kami yakin gotong royong sudah ada sejak lama dan nilai itu kami lanjutkan mulai dari desa sampai di pusat. Apa yang dirasakan di kabupaten juga harus dirasakan di provinsi dan pusat,” kata Thomas Ola Langoday.

Dia juga menekankan pentingnya pemetaan potensi desa supaya tidak ada ketersinggungan antar wilayah dalam pembangunan.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved