Breaking News

China

Presiden Prabowo Subianto Tiba di Beijing, Memulai Kunjungan Kenegaraan Perdana di China

Langkah politik luar negeri Presiden Prabowo Subianto perdana ke China menunjukkan prioritas untuk memperkuat kerja sama dengan China.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS/KURNIA YUNITA RAHAYU
Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Capital Beijing (BCIA), China, Jumat (8/11/2024), pukul 18.25 waktu setempat. Presiden yang didampingi oleh sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih mengadakan kunjungan kenegaraan pertama setelah dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu. Menurut rencana, Presiden dan rombongan akan berada di China selama tiga hari ke depan untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, Ketua Kongres Rakyat Nasional China (NPC) Zhao Leji, Perdana Menteri Li Qiang, dan menghadiri forum bisnis. Sebelum memulai perjalanan, 

Perkuat relasi Indonesia-China

Xue Song, Associate Professor di Institute Studi Internasional (Institute of International Studies) Fudan University, Shanghai, China, melihat bahwa kunjungan Prabowo ke China bermakna sangat penting. Sebab, ini merupakan kunjungan kenegaraan perdananya setelah dilantik sebagai Presiden. Pemilihan China sebagai negara pertama yang dikunjungi menunjukkan kepercayaan dan harapan untuk semakin mempererat kerja sama dengan China ke depan.

Selama dua periode pemerintahan Presiden ketujuh RI Joko Widodo, lanjut Song, Indonesia dan China telah membangun dua inisiatif strategis, yaitu Belt and Road Initiative dan Poros Maritim Dunia. Kedua inisiatif itu menghasilkan kerja sama dalam sejumlah proyek signifikan, salah satunya kereta cepat Jakarta-Bandung. Kerja sama kedua negara juga kian mendalam, baik dalam perdagangan, infrastruktur, investasi, maupun hubungan antarmanusia.

“Kunjungan Presiden Prabowo ini menandakan bahwa tren dan momentum kerja sama nyata kedua negara akan berlanjut, bahkan mungkin semakin meningkat,” ujarnya.

Menurut Song, kunjungan yang dilakukan setelah Indonesia menyatakan niat untuk bergabung dengan BRICS, organisasi kerja sama ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab, juga memperlihatkan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia semakin memprioritaskan negara-negara di kawasan selatan dunia atau Global South.

Adapun China, selalu memosisikan diri sebagai bagian dari Global South. China juga mendukung pandangan Global South untuk mempromosikan tatanan internasional yang lebih multipolar dan demokratis.

“Kunjungan Presiden Prabowo ke Tiongkok ini menunjukkan dukungan bersama untuk memperkuat kemandirian kolektif negara-negara Global South serta keyakinan bahwa Global South dapat memainkan peran yang lebih penting dalam politik internasional,” kata Song.

Baca juga: Presiden RI Prabowo Subianto Sampaikan Ucapan Selamat kepada Donald Trump

Kendati demikian, menurut Song, Prabowo tetap tegas mengimplementasikan kebijakan luar negeri yang tidak berpihak. Itu terlihat dari kunjungan luar negeri yang dimulai ke China lalu dilanjutkan ke Amerika Serikat dan beberapa negara lain.

“Indonesia yang menyatakan keinginan untuk bergabung dengan BRICS juga tidak meninggalkan niatnya untuk bergabung dengan OECD (organisasi kerja sama multilateral yang berporos pada kekuatan ekonomi negara Barat). Contoh-contoh ini menegaskan kebijakan luar negeri Prabowo yang konsisten dalam mempertahankan sikap bebas aktif,” tuturnya.

Laporan Wartawan Kompas Kurnia Yunita dari Beijing, China

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved