Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Jumat 8 November 2024, Hak Manusia Atas Tanah 1
Ketiga, Nabot mengerti bahwa tanah Kanaan bukan milik pribadi tapi pemberian Allah melalui perjuangan bersama dua belas suku.
Empat ratus tahun lebih terbuang dari Kanaan dan jadi budak di tanah orang lain, di Mesir. Empat puluh tahun hidup mengembara di padang gurun dan jadi sasaran bangsa-bangsa lain. Karena itu, hidup menetap di Kanaan itu ibarat mimpi jadi kenyataan.
Menjual tanah berarti memilih kembali hidup sebagai budak. Tanah Kanaan diperoleh nenek moyangnya melalui perjuangan dan taruhan nyawa.
Ketiga, Nabot mengerti bahwa tanah Kanaan bukan milik pribadi tapi pemberian Allah melalui perjuangan bersama dua belas suku.
Tanah Kanaan dibagikan oleh Yosua dengan sistem undi menurut suku menjadi tanah milik suku.
Satu keluarga menjual berarti satu suku akan terpecah belah dan itu akan sangat berbahaya bagi keamanan satu bangsa.
Tanah Kanaan adalah tanah perjanjian, di mana pun orang Israel pergi mereka selalu merindukan tanah itu.
LANGKAH IMAN.
Kisah Nabot dan perjuangan mempertahankan tanah dari tangan orang-orang yang serakah mengajarkan kepada kita bahwa tanah bukan hanya bernilai ekonomi, tetapi menyangkut relasi perjanjian dengan Tuhan Allah sendiri, tanah memiliki nilai sakral.
Tanah menyatakan identitas sebagai orang yang diangkat menjadi anak oleh Allah dan telah menerima pemberian Allah yang tidak bisa dijual. Amin!
Alamat Sekretariat Suluh Injil:
Jl. Seruni No. 8 – Naikoten 1
Kota Kupang – NTT
Alamat email:
bethseba0906@gmail.com
WhatsApp
Neti 08113828074 dan Ibu Eka 085239108328
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.