Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen, Memuji Allah Sang Pemelihara
Karena itu, adalah baik kita memuji Allah, memuliakan Allah karena pemeliharaannya, yang kita rasakan dalam berbagai bentuk berkat/pengalaman hidup.
Allah tidak diluar penderittan manusia melainkan Ia berada dalam penderitaan manusia karena pada hakekat Allah adalah Allah penderitaan. Allah turut merasakan penderitan manusia yang dialami karena berbagai krisis karena itu Allah juga pada saat yang tepat menyatakan kuasa dan kebijaksanaan dengan membawa manusia keluar dari penderitaan, menghimpunkan kembali, mendamaikan kembali, mempersatukan kembali yang tercerai berai karena permusuhan, membalut kembali luka-luka setiap orang yang hatinya remuk karena berbagai pergumulan bathin (band ay.2-4).
Allah yang maha kuasa pindah, bermigrasi dari “tempat-Nya yang nyaman” dan masuk ke dalam dunia yng penuh kemalangan melalui Yesus Kristus, inilah perjalanan Allah ke dalam kerentanan, kerapuhan atau krisis hidup manusia, demikian apa yang dituliskan oleh Pdt. Dr. Aguswati H. Rambe tentang Beriman dalam Kerentanan/Kerapuhan (Teologi Pandemi, 303). Allah merentankan diri-Nya dalam Kristus.
Dalam Kristus, Allah menyamakn diriNya dengan kita dalam segala kelemahan, kecuali dosa. Kerentanan itulah yang menyelamatkan manusia (Teolog Gianni Vattimo).
Pemeliharaan Allah (providentia Dei) berlangsung dalam krisis, sebab jika tidak tentu tidak yang tersisa dan melewati krisis. Karena itu Yesaya menulis tentang sisa-sisa Israel, mereka adalah kelompok penyintas krisis, yang mereka berjalan bersama Allah (bdk.Yes 10:21-22).
Mereka tidak lagi bersandar kepada yang mengalahkan tetapi kepada Tuhan, Yang maha Kudus, Allah Israel, tetap setia.
Penutup
Dengan berada bersama dalam penderitaan manusia dan kemudian menuntut manusia keluar dari berbagai masalah hidup adalah bukti pemeliharaan Allah.
Pemeliharaan Allah itu nyata juga dalam siklus hidup kita, peristiwa hidup setiap musim, khusus bagi sebagai para petani atau yang memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja/mengolah lahan.
Kita sudah tiba pada musim mempersiapkan lahan, benih untuk ditaburkan, maka kepada kita diberitakan pengharapan, bahwa kita akan mengolah kebun, sawah, ladang kita dengan air hujan yang berikan Tuhan dan setelah itu, Tuhan jugalah yang memberkati pertumbuhannya.” Kita berkesempatan lagi untuk menabur, menyiram itupun atas pemeliharaan Tuhan. Ia menyeberangkan kita dari hari ke hari dengan berbgai kesulitan hidup dalam keluarga/rt, entahkah itu masalah ekonomi, kesehatan, masalah bathin sampai kita tiba pada musim yang sama.
Karena itu, adalah baik kita memuji Allah, memuliakan Allah karena pemeliharaannya, yang kita rasakan dalam berbagai bentuk berkat/pengalaman hidup.
Bahkan dalam jalan jalan berliku dan penuh cadas kita tetap merasakan pemeliharaan Tuhan, bahwa Tuhan mendekap kita dikala abdai hidup menyerang dan didalam kelug kita merasakan kasih Tuhan yang mesra.
Allah patut dan layak menerima puian dan hormat karena kasih-Nya besar sebab dalam suka dan duka kita bisa bertemu Allah.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 5 November 2024, Alkitab, Gereja dan Teologi Lingkungan
Dalam masa menabur kita berjumpa dengan Allah, dalam masa menuai kita bertjumpa dengan Allah, dan disaat kita mengisi piring-piring dengan nasi, jagung atau makanan lainnya sesungguhnya kita sedang mengalami perjumpaaan dengan. Karena itu, kita saja patut memuji Tuhan dengan melibatkan jiwa dan raga kita.
Pujian kepada Allah Sang Pemelihara dapat berupa usaha-usah menjaga kelestarian/keselamatan alam semesta. Karena pemilaharaan Allah bagi kita meliputi pemeliharan jiwa dan tubuh. Kebutuhan rohani dan jasmani kita adalah dari tangan Allah asalnya. Amin. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.