Pilkada Belu

Pilkada Belu, Paslon SERIUS AKAMSI Targetkan Peningkatan PAD Melalui Industrialisasi Pariwisata

Serfasius menjelaskan rendahnya rasio PAD disebabkan oleh kurangnya skala prioritas dan kebijakan yang tidak berbasis manfaat dari anggaran yang ada.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TANGKAPAN LAYAR
Paslon Serfasius S Manek dan Pius Agustinus Bria saat debat publik kedua dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Belu 2024 berlangsung di Ballroom Bahagia, Atambua, Senin 4 November 2024.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan komponen vital bagi kemandirian fiskal dan pengelolaan keuangan daerah, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PAD Kabupaten Belu hanya mencapai 11,84 persen dari total pendapatan daerah pada tahun 2023. 

Angka ini menunjukkan adanya potensi besar untuk peningkatan yang perlu ditangkap oleh setiap pasangan calon kepala daerah, terutama dalam memastikan keberlanjutan pembangunan dan pelayanan publik. 

Oleh karena itu, kebijakan untuk meningkatkan PAD, seperti pengembangan sektor unggulan, optimalisasi retribusi, pajak daerah, serta peningkatan pengelolaan aset menjadi sangat krusial.

Dalam konteks ini, pasangan calon Serius AKAMSI, Serfasius S. Manek dan Pius Agustinus Bria, dalam debat publik kedua antara Paslon di Ballroom Bahagia, Senin, 4 November 2024 mengungkapkan pandangan untuk peningkatan PAD dan strategi yang akan mereka terapkan jika terpilih. 

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Belu 2024, Paket ROMAN Janji Wujudkan Belu yang Sejahtera, Beriman dan Beradab

Dalam segmen kedua debat publik ini, Serfasius menjelaskan rendahnya rasio PAD disebabkan oleh kurangnya skala prioritas dan kebijakan yang tidak berbasis manfaat dari anggaran yang ada.

"Kami telah mendiagnosa permasalahan yang ada selama kepemimpinan bupati sebelumnya. Memang benar, rasio PAD tidak mengalami peningkatan. Salah satu penyebab utamanya adalah tidak adanya prioritas yang konkret dalam penggunaan anggaran yang berdampak nyata. Misalnya, pembangunan pariwisata yang tidak didukung dengan konsep industrialisasi," ujar Serfas. 

Serfas menyoroti festival yang digelar, seperti yang terjadi di Fulan Fehan, hanya bersifat seremonial dan tidak memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. 

“Hal ini menunjukkan kegiatan tersebut tidak berjalan sesuai harapan, karena tidak memiliki target jangka panjang yang jelas,” tambahnya.

Lanjutnya, Jika terpilih pasangan Serius AKAMSI berkomitmen untuk mengubah paradigma pengelolaan pariwisata di Kabupaten Belu dengan fokus pada industrialisasi. 

"Kami memiliki konsep untuk mengindustrialisasi pariwisata menggunakan dana APBD. Semua pariwisata harus berorientasi industri, lengkap dengan fasilitas umum seperti listrik, air, toilet dan tempat parkir,” jelasnya. 

Kata Serfas, industri pariwisata harus diorganisir dengan baik untuk meningkatkan PAD, dengan menerapkan sistem tiket masuk di tempat wisata, serta memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), akan menciptakan peredaran uang yang lebih besar di masyarakat karena mereka bisa terlibat dalam pengelolaan dan penyediaan layanan bagi wisatawan. (Cr23). 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved