Pilkada Belu
Debat Pilkada Belu, Paslon Agus Taolin dan Yulianus Bere Ungkap Strategi Atasi Persoalan Daerah
Paslon Agus Taolin juga menyebut pengembangan ekonomi berbasis pertanian sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat Belu.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA -- Dalam debat publik kedua Pilkada Kabupaten Belu 2024 yang berlangsung di Ballroom Bahagia Atambua pada segmen kedua masing-masing paslon di beri kesempatan untuk memperdalam visi-misi dan program, Senin 4 November 2024.
Dalam sesi kedua debat ini, pasangan calon Agus Taolin dan Yulianus Tai Bere berdasarkan undian mendapat sub tema B yakni penyelesaian persoalan daerah.
Paslon AT-AK diberikan kesempatan untuk menjawab isu-isu mendesak yang dihadapi Kabupaten Belu dan strategi konkret untuk menyelesaikan masalah tersebut jika terpilih.
Dalam pertanyaan tersebut tim panelis menyebutkan Kabupaten Belu, seperti wilayah lainnya di Nusa Tenggara Timur, menghadapi tantangan yang cukup kompleks di berbagai bidang, mulai dari infrastruktur, kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi.
Berbagai persoalan ini menghambat pembangunan daerah dan berkontribusi pada tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan masalah sosial lainnya.
Menurut pasangan calon apa saja persoalan daerah di Rai Belu yang paling urgen untuk segera ditangani dan bagaimana strategi pasangan calon untuk menanganinya jika terpilih nanti menjadi bupati dan wakil bupati belu?
Menjawab pertanyaan panelis tentang persoalan yang paling mendesak, Agus Taolin dan Yulianus Bere menempatkan kesehatan dan pendidikan sebagai salah satu dari sejumlah program prioritas utama.
Ia menyatakan bahwa tak ada lagi alasan bagi masyarakat Belu untuk tidak mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang layak hanya karena keterbatasan ekonomi.
“Di Kabupaten Belu, tidak boleh lagi ada masyarakat yang tidak terdaftar di BPJS atau tidak bisa berobat karena kendala biaya. Begitu pula dalam hal pendidikan, tidak boleh ada anak yang putus sekolah atau tidak bisa melanjutkan pendidikan hanya karena tidak memiliki uang,” ungkap Agus Taolin.
Sebagai langkah nyata, Agus Taolin yang juga merupakan petahana menyampaikan dalam tiga bulan pertama masa kepemimpinannya seluruh warga dengan KTP Indonesia mendapatkan layanan berobat gratis sebagai bagian dari program kesehatan universal.
"Program ini telah berhasil meningkatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat hingga 92 persen, cakupan layanan kesehatan ini dapat menjawab kebutuhan dasar kesehatan masyarakat secara lebih luas dan merata," jelasnya.
Baca juga: Pilkada Belu, Ketua Bawaslu Tegaskan Komitmen Jaga Keadilan dan Kemurnian Pemilu
Dalam program pendidikan yang Inklusif, Agus Taolin juga menjelaskan komitmen untuk terus memberikan bantuan pendidikan yang memadai, termasuk biaya pendidikan sebesar Rp1,2 juta per anak setiap tahunnya.
Selain itu, juga akan terus menyediakan seragam gratis untuk siswa SD dan SMP, bantuan alat tulis, serta beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi.
“Kami telah mengalokasikan lebih dari Rp13 miliar untuk berbagai bantuan pendidikan, termasuk beasiswa. Ini kami lakukan demi memastikan bahwa setiap anak di Belu memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas,” tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.