Anker
Pj Gubernur Andriko Tanam Jagung di Matim
Andriko juga menyebut banyak potensi dari berbagai sektor yang bisa dikembangkan di wilayah NTT untuk bisa mengatasi persoalan kemiskinan.
POS-KUPANG.COM - Usai melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Manggarai, Pj. Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P melanjutkan kunjungan kerja di Kabupaten Manggarai Timur pada Sabtu (2/11).
Di Borong, Pj. Gubernur NTT melaksanakan pertemuan yang dihadiri Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur, unsur Forkopimda, Pimpinan Perangkat Daerah, Tenaga Kesehatan, Para Camat, Lurah / Kepala Desa, serta para Kepala Sekolah.
"Tugas Kepala Daerah sekarang adalah mengawal dan menjembatani proses Pilkada hingga terpilihnya Kepala Daerah definitif," kata Andriko.
Andriko juga menyebut banyak potensi dari berbagai sektor yang bisa dikembangkan di wilayah NTT untuk bisa mengatasi persoalan kemiskinan, kemiskinan ekstrem dan stunting.
“Produksi makanan di NTT berlimpah, padi punya, jagung, pisang umbi-umbian, sorgum hingga ikannya melimpah. Itu harus menjadi potensi yang harus kita gali dan kembangkan menjadi kekuatan dasar dalam membangun pangan kita, sehingga jangan ada lagi impor tetapi kita dapat membuat swasembada pangan berbasis sumber daya lokal yang ada sebagai basis menuju mandiri pangan," ujarnya.
Dikatakan, mulai saat ini anak-anak harus diberikan makanan bergizi gratis oleh pemerintah sehingga pertumbuhan fisik dan mental mereka akan baik. Hal ini sejalan dengan tujuan mempersiapkan dan menyongsong generasi emas 2045 dan menjadi pemimpin masa depan yang handal.
Dikatakan, saat ini memasuki musim hujan untuk itu para petani sudah mulai menanam dengan bantuan bibit yang diberikan sehingga hasil panen nantinya diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Pj. Bupati Manggarai Timur, Boni Hasudungan menyampaikan kondisi terkini terkait penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Manggarai Timur terus mengalami penurunan dari angka 9, 11 persen tahun 2022 menjadi 5,3 persen tahun 2023 dan terus mengalami penurunan dengan upaya-upaya yang telah pemerintah daerah jalankan.
"Kami cukup optimis dengan komoditi jagung menjadi pilihan utama untuk peningkatan pendapatan dengan kalkulasinya terakhir kita bisa mencapai 8 ton perhektar. Kalau harga perkilo 4 ribu saja sudah 32 juta dengan biaya produksi 8 juta ada selisih 24 juta dan kalau dalam 1 tahun 2 kali tanam berarti 48 juta sehingga ini bisa menjadi langkah yang baik untuk mengatasi kemiskinan ekstrem," ungkap Boni.
Terkait penurunan stunting dari angka e-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) Boni menjelaskan, angka stunting terus menurun dari Februari 2023 diangka 9,0 persen dan Februari 2024 sebesar 8,6 persen hingga posisi saat ini di angka 8,3 persen.
Ia menjelaskan, penurunan stunting dengan cara mewajibkan seluruh desa menganggarkan pemberian makanan tambahan di mana target utamanya yakni pada ibu hamil agar sejak dalam kandungan hingga bayi lahir mendapat asupan nutrisi yang cukup sehingga dapat mencegah terjadinya stunting.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan penyerahan bantuan dana pendidikan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi Umum Spesifik Grant T.A. 2024 bagi 11 SMA/SMK se - kab. Manggarai Timur dengan total Rp.16.748.226.000.
Dana tersebut diserahkan kepada masing-masing kepala sekolah yaitu SMK Negeri 1 Elar, SMA Negeri 7 Borong, SMA Negeri 4 Kota Komba, SMA Katolik Pancasila Borong, SMK Tiara Nusa, SMA Negeri 2 Kota Komba, SMA Negeri 2 Elar, SMA Negeri 4 Lamba Leda, SMA Negeri Poco Ranaka, SMA Negeri 8 Poco Ranaka, SMA Negeri 1 Kota Komba.
Dilanjutkan dengan Bantuan Benih dan Sarana Produksi Pertanian yang Bersumber dari APBN dan APBD Provinsi NTT sebesar Rp. 7.703.360.800 tahun 2024 untuk berupa Benih Padi kepada Kelompok Tani Mbocok Di'a, Benih Jagung kepada Kelompok Tani Tunas Baru, Pompa Air kepada Kelompok Tani Firdaus dan Hand Tractor kepada Kelompok Tani Lawe Lenggong.
Dan penyerahan bantuan secara simbolis kepada 9 anak terdampak stunting di kabupaten Manggarai Timur dengan rincian berupa beras fortivit 10 kg, telur 2 papan, kacang hijau 2 kg, abon ikan 1 bungkus, bubuk kelor 1 bungkus dan biskuit kelor 1 bungkus.Kunjungan tersebut diakhir dengan penanaman jagung secara simbolis menandai pembukaan musim tanam 1 Bulan Oktober - Maret 2024/2025. (ery/hms)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.