Lewotobi Erupsi

Hujan Lahar, Rumah Warga Rusak Parah dan Terbakar Saat Lewotobi Erupsi di Flores Timur

tidak berani keluar rumah karena takut tertimpa batu yang jatuh. Mereka hanya duduk di dalam rumah hingga hujan batu tersebut redah.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TANGKAP LAYAR SIARAN LANGSUNG
Kondisi rumah warga yang hancur total akibat tertimpa hujan batu dan juga hujan lahar Minggu, 3 November 2024 pukul 23.57 Wita 

Laporan Reporter Magang POS-KUPANG.COM, Ernestina Jesica Toji

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA – Rumah warga di kecamatan Wulanggitang alami kerusakan parah hingga terbakar akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada pukul 23.57, Minggu, 3 November 2024. 

Pantauan POS-KUPANG.COM, lokasi jatuhnya hujan lahar menyebabkan lubang besar berbentuk lingkaran sehingga rumah rusak total. Beberapa rumah yang terkena hujan batu juga mengalami kerusakan ringan hingga rusak parah.

Warga Kecamatan Wulanggitang, Reinardus Petrus Blekonama menceritakan  kejadian erupsi tersebut. 

“Sebelumnya itu terjadi hujan sekitar jam 9. Hujannya agak lama sekitar 1 jam lebih. Sampai sekitar jam 12 sudah mulai terdengar gemuruh. Posisinya warga sudah mulai tertidur lelap,”ujarnya. 

Karena belum tidur, pria berumur 38 tahun tersebut menyaksikan jatuhnya hujan batu hingga hujan lahar yang menghantam rumah warga. 

Baca juga: Gunung Lewotobi Erupsi Disertai Gemuruh Kuat, Warga Teriak "Ada Kami di Sini"

“Saat itu saya masih duduk, saat mendengar bunyi gemuruh saya pikir petir, tapi tiba-tiba dengar meledak seperti orang buang bom. Jadi pada saat meledak listrik langsung padam dan langsung turun hujan batu pasir,” ceritanya.

Saat itu, Ia dan warga lain tidak berani keluar rumah karena takut tertimpa batu yang jatuh. Mereka hanya duduk di dalam rumah hingga hujan batu tersebut redah.

Akibat dari hujan batu dan hujan lahar menyebabkan kerusakan parah hingga hancur total, “sekitar 5 atau 6 rumah yang hancur, rusak parah dan terbakar.”

Rumah yang terkena hujan lahar mengalami kerusakan dan terdapat lubang di lokasi kejadian. Reinardus menjelaskan lubang tersebut berdiameter 2 meter. 

“Untuk lubang kira-kira berdiameter sekitar 2 meter. Jadi dia berbentuk bola api saat turun. Saat sudah sampai dia mencair dan menyebabkan lubang sebesar itu,” imbuhnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved