Berita NTT
Buah Perjuangan 12 Tahun, Apakah Jembatan Kembar Liliba Akan Berganti Nama?
Jembatan itu mulai dibangun oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) pada 2023.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Jembatan Kembar Liliba di Kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur kini sedang dalam proses penyelesaian.
Jembatan itu mulai dibangun oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) pada 2023.
Dimulainya proses pembangunan Jembatan Kembar Liliba ditandai dengan penandatanganan kontrak pembangunan oleh PPK 1.1 Provinsi NTT dan pengawas teknis pada Rabu 27 September 2023 silam.
Adapun penandatangan dokumen pembangunan atau kontrak kerja itu berlangsung di Kupang, ibukota Provinsi NTT dengan disaksikan oleh Sekda NTT, Cosmas D. Lana, Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay serta Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah X NTT, Agustinus Junianto.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah X NTT, Agustinus Junianto mengatakan, pihaknya menargetkan pembangunan jembatan yang melintasi Kali Liliba itu pada 20 November 2024 mendatang, sehingga jembatan itu dapat diresmikan pada 3 Desember 2024 nanti, bertepatan dengan Hari Bhakti PUPR.
Saat media gathering pada Jumat, 18 Oktober 2024, Junianto menyebut ada wacana nama Jembatan Liliba akan berganti menjadi Jembatan Merah Putih Kupang. Saat ini, konstruksi jembatan itu pun telah dicat dengan warna merah dan putih.
Namun, wacana pergantian nama itu masih didiskusikan dengan pemerintah.
"Untuk nama jembatan kita masih diskusikan dengan Pemerintah Pusat dan Pemda. Untuk sementara tetap dengan nama Jembatan Liliba dulu," sebut Junianto ketika dikonfirmasi, Kamis, 31 Oktober 2024.
Dimanfaatkan sebelum Natal dan Tahun Baru
Junianto mengatakan, pihaknya berharap pembangunan jembatan bisa selesai sesuai harapan sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pada Natal dan Tahun Baru 2025.
"Harapan kita saat merayakan natal, kemacetan sudah terurai karena jembatan sudah bisa dimanfaatkan," ungkap dia.
Selain pembangunan struktur fisik jembatran, pihaknya juga memastikan pembangunan taman sehingga pengguna nyaman memanfaatkan jembatan.
"Kita tidak hanya membngun struktur tapi juga membuat orang nyaman. Saya juga ingin kesan jembatan sebagaia tempat untuk orang bunuh diri tidak ada lagi," tambah dia.
Adapun pembangunan jembatan yang terletak di ruas jalan Piet A Talo itu menelan anggaran hingga lebih dari Rp 72 miliar.
Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.