UKAW Kupang

PKM Pengembangan Wisata Adat Kampung Namata Raih Apresiasi Positif dari Tim Monev UKAW

Tim PKM menjaga keaslian Kampung Adat Namata, menggunakan bahan lokal untuk konstruksi, dan mendapatkan dukungan serta partisipasi aktif masyarakat s

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) internal dan eksternal terhadap Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Pengembangan Wisata Adat di Kampung Namata, Sabu Raijua, berlangsung dengan hasil yang positif. Tim Penilai Monev yang terdiri dari Dr. Alfred G.O. Kase, S.Pi., M.Si., dan Dr. Ir. Twenfosel O. Dami Dato, MP, memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras Tim Pelaksana PKM di bawah pimpinan Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, M.Th, MA, bersama anggota dosen Zummy A. Dami dan Alya E. Sjioen, serta mahasiswa Daud Saleh Luji dan Marthen Yohanes Lalay. 

POS-KUPANG.COM - Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) internal dan eksternal terhadap Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Pengembangan Wisata Adat di Kampung Namata, Sabu Raijua, berlangsung dengan hasil yang positif.

Tim Penilai Monev yang terdiri dari Dr. Alfred G.O. Kase, S.Pi., M.Si., dan Dr. Ir. Twenfosel O. Dami Dato, MP, memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras Tim Pelaksana PKM di bawah pimpinan Pdt. Dr. Mesakh Dethan, M.Th, MA, bersama anggota dosen Zummy A. Dami dan Alya E. Sjioen, serta mahasiswa Daud Saleh Luji dan Marthen Yohanes Lalay.

"Setelah mengunjungi Kampung Namata dan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah pelaksanaan PKM, kami melihat perubahan yang signifikan. Gerbang masuk Kampung Namata kini dihiasi replika batu-batu keramat yang menjadi ikon baru dan sarana edukasi bagi pengunjung. Penambahan dua gapura di pintu masuk dan keluar kampung juga menambah daya tarik budaya dan memperkuat promosi wisata di daerah ini," ujar Dr. Twen Dami Dato.

Dalam pelaksanaannya, Tim PKM menjaga keaslian Kampung Adat Namata, menggunakan bahan lokal untuk konstruksi, dan mendapatkan dukungan serta partisipasi aktif masyarakat setempat.

 "Sebagai tindak lanjut, saya mengusulkan replika batu-batu keramat dilengkapi dengan papan nama dan prasasti kecil yang menampilkan logo UKAW dan Dikti dari bahan marmer atau plat seng agar tahan lama," tambah Dr. Twen.

Senada dengan Dr. Twen, Dr. Alfred Kase juga memberikan apresiasi. "Perlu ada kerjasama lebih lanjut dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sabu Raijua agar semua inisiatif baik dari Tim PKM ini bisa dilanjutkan. Pemda Sabu Raijua diharapkan dapat memberikan dukungan nyata, terutama dalam pembangunan infrastruktur jalan menuju Kampung Adat Namata, yang kini menjadi destinasi wisata unggulan," ujar Dr. Kase.

Marthen Yohanes Lalay, mahasiswa yang terlibat dalam PKM, menambahkan bahwa apa yang dilakukan Tim PKM UKAW merupakan langkah kecil yang berdampak besar. "Kerjasama dengan pemerintah dan berbagai instansi perlu terus ditingkatkan untuk menjaga kelestarian situs, dan ke depan, pelatihan untuk pemandu wisata dan fotografer lokal perlu dilakukan," katanya.

Pdt. Dr. Mesakh Dethan menjelaskan bahwa program ini telah memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Namata, termasuk penataan Kampung Adat yang lebih profesional dan pelatihan bagi masyarakat dalam pembuatan souvenir serta kuliner khas Namata, yang berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Para pengunjung kini dapat menikmati fasilitas pendukung seperti tempat parkir, paket wisata, serta panggung untuk pertunjukan ritus adat sesuai kalender budaya, yang disampaikan oleh para tetua adat Kampung Namata.

Baca juga: Pdt Mesakh Dethan Ajak Jemaat Yeruel Seba Kota Rangkai Kasih & Peduli Stunting melalui Firman Tuhan

Luaran dan Dampak PKM

Adapun luaran dari PKM ini mencakup tulisan ilmiah yang akan diterbitkan di Jurnal PKM dan sertifikat HAKI terkait brosur paket tur. Luaran lain mencakup pelatihan souvenir dan kuliner, serta fasilitas seperti tempat parkir, gapura, replika, dan publikasi melalui media elektronik Pos Kupang.com dan akun YouTube UKAW.

Dr. Mesakh Dethan juga menyampaikan pentingnya membentuk jaringan promosi budaya Sabu Raijua yang melibatkan berbagai pihak, termasuk GMIT Yeruel Seba Kota, Pengelola Kampung Adat Namata, UKAW, serta pemerintah desa dan kabupaten. "Penerapan teknologi dan inovasi untuk mendukung fasilitas di Kampung Adat Namata ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya Jemaat GMIT Yeruel Sabu Kota," tambah Dethan.

Dengan semangat kolaborasi dan pelibatan masyarakat lokal, PKM Pengembangan Wisata Adat Kampung Namata terus berupaya menjadikan Kampung Namata sebagai destinasi wisata budaya yang berkelanjutan dan mendukung peningkatan ekonomi masyarakat setempat. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved