Timor Leste
Laporan Rinci Ancaman Bahan Bakar Fosil terhadap Amazon of the Seas di Indo-Pasifik
Eksplorasi bahan bakar fosil ancam wilayah Segitiga Terumbu Karang makin luas, salah satu kawasan laut dengan keanekaragaman hayati paling tinggi.
Laporan tersebut menyerukan agar segitiga tersebut ditetapkan sebagai “wilayah laut yang sangat sensitif” yang memerlukan perlindungan khusus dari pelayaran.
Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal yang disetujui dua tahun lalu oleh 196 negara anggota Konvensi Keanekaragaman Hayati PBB menetapkan 23 target untuk “menghentikan dan membalikkan” hilangnya keanekaragaman hayati pada tahun 2030.
Hal ini mencakup memastikan bahwa 30 persen wilayah laut dan pesisir “dikonservasi dan dikelola secara efektif,” dan 30 persen “dalam restorasi yang efektif.”
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Greenpeace pada hari Senin (28/10/2024) mengatakan hanya 8,4 persen lautan global yang mendapat perlindungan hingga saat ini.
“Dengan kondisi saat ini, kita tidak akan mencapai 30 persen perlindungan di laut hingga abad mendatang,” kata penasihat kebijakan Greenpeace Megan Randles.
KTT keanekaragaman hayati dimaksudkan untuk mengukur kemajuan dalam mencapai tujuan PBB. (macaubusiness.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.