Wakil Rakyat Jawa Timur Mendesak Unair Cabut Pembekuan BEM FISIP

Desakan tersebut disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur (Jatim) Deni Wicaksono, Minggu (27/10/2024).

Editor: Dion DB Putra
Tribunjatim.com
Karya seni satire BEM FISIP Unair Surabaya. 

POS-KUPANG.COM – Wakil rakyat Jawa Timur mendesak pemimpin kampus Universitas Airlangga atau Unair Surabaya mencabut  pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Desakan tersebut disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur (Jatim) Deni Wicaksono, Minggu (27/10/2024).

"Aspirasi mahasiswa adalah bagian dari dinamika kampus yang harus dihormati. Tidak seharusnya aspirasi mereka dihadang dan dibreidel, tetapi justru harus diajak berdialog," ujar Deni dalam siaran pers.

BEM FISIP Unair dibekukan setelah mereka mengirim  karangan bunga satir yang mengeritik Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Deni Wicaksono mengatakan, pembatasan ruang gerak dan kebebasan berekspresi mahasiswa  bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi serta menunjukkan gejala otoritarianisme baru. 

 “Mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa dan memiliki peran penting dalam demokrasi. Pembungkaman terhadap mereka adalah wujud otoritarianisme baru yang tidak boleh dibiarkan,” tegas Deni yang pernah menjadi Presiden BEM FISIP Unair

Deni menganjutkan  adanya dialog terbuka dan saling mendengarkan sebagai solusi terbaik persoalan ini tanpa harus mengorbankan hak kebebasan berpendapat mahasiswa.

"Cabut pembekuan BEM. Ajak mereka berdialog dan dengarkan aspirasi mereka. Sebab, demokrasi hanya akan tumbuh subur jika suara-suara kritis dihargai dan diberi ruang," kata Deni. 

Pembekuan BEM FISIP Unair  dilakukan dekanat FISIP setelah karya seni satire yang ditujukan kepada Presiden dan Wakil Presiden dipajang di Taman Barat FISIP. 

Pemasangan karangan bunga itu diunggah di akun Instagram @bemfisipunair, pada  22 Oktober 2024 pukul 15.00 WIB. 

Namun sekitar pukul 18.45 WIB hari itu, karangan bunga ditarik karena hujan. Tidak hanya itu, karangan bunga ini viral di media sosial X dan TikTok mendapat banyak dukungan mahasiswa. 

Pada hari Kamis (24/10/2024), Ketua Komisi Etik Fakultas memanggil  BEM FISIP Unair untuk klarifikasi mengenai kepemilikan karangan bunga tersebut. 

Pada Jumat (25/10/2024) pukul 09.03 Presiden BEM FISIP Unair bersama wakil dan menteri kajian politik dan kajian strategis memenuhi panggilan Komisi Etik Fakultas. 

Sore  pukul 16.13, BEM FISIP Unair mendapat surel yang dikirim melalui alamat email dekanat. Surel berisi surat No. 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 yang menyatakan BEM FISIP Unair dibekukan. 

Presiden BEM Unair, Aulia Thaariq Akbar membenarkan kabar pembekuan tersebut lantaran karangan bunga yang dibuat BEM FISIP.  

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved