Berita Kota Kupang
SMKN 1 Kupang Handle Wisata Edukasi SMPK St Yoseph Kota Kupang
Dia juga mengharapkan agar dengan kegiatan study tour itu ada sebuah gebrakan untuk mempromosikan obyek wisata khususnya di Kota Kupang dan sekitarnya
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - SMKN 1 Kupang menghandle wisata edukasi SMP Katolik St Yoseph Kota Kupang, NTT.
Kegiatan yang merupakan kerja sama SMKN 1 Kupang dengan SMPK St Yoseph Naikoten ini berlangsung selama dua hari, yakni pada Jumat 25 - Sabtu 26 Oktober 2024.
Wisata Edukasi ini dihadiri langsung Kepala SMP Katolik Santo Yoseph Naikoten, Romo Fransiscus Amandus Oe Ninu, Pr dan para wali kelas.
Sedangkan dari SMKN 1 Kupang, hadir Ketua Jurusan Usaha Layanan Pariwisata, Adriana K. Parera, S.Pd, M.Par; Sekretaris Jurusan ULP, Revaldy GJ Sooai, S.Tr. Par, M.M; Ketua Panitia Rince Lama, SST.Par; Koordinator Guide Marthinus Asa, S.Pd dan juga para pendamping yang adalah guru-guru pariwisata SMKN 1 Kupang serta sejumlah siswa dari Jurusan ULP selaku tour guide.
Kepala SMKN 1 Kupang, Drs. Mixon RN Abineno mengatakan, kegiatan yang merupakan kerja sama dengan SMPK St Yoseph itu sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.
"Kita ada kerja sama atau MoU dengan SMPK St Yoseph Naikoten dan kegiatan hari ini merupakan yang kesekian kalinya," kata Mixon.
Dijelaskan, dengan pembelajaran di luar ruangan berupa study tour yang dilakukan oleh Jurusan ULP itu dengan tujuan antara lain mengajarkan atau melatih siswa sejak dini menjadi pemandu wisata atau tour guide.
"Kami ingin agar siswa Jurusan ULP setelah tamat mereka sudah dibekali dengan cara memandu wisatawan atau guide. Jadi setelah siswa ini tamat mereka sudah punya kompetensi di bidang yang ditekuni," ujar Mixon.
Apalagi, lanjutnya, saat ini dengan penerapan model pembelajaran di luar kelas atau dikenal dengan Teaching Factory (TEFA) maka, SMKN 1 Kupang terus memacu siswa agar dapat mengaplikasikan teori yang didapat dalam ruang kelas di lapangan.
"Ini bertujuan agar kita bisa hasilkan lulusan atau output dari SMKN 1 Kupang yang berkompeten di bidang pariwisata. Adanya kegiatan ini, siswa langsung mengaplikasi cara-cara memandu tamu atau wisatawan dengan mengunjungi sejumlah obyek wisata baik wisata alam maupun wisata religi serta obyek pelayanan publik lainnya seperti di Pelabuhan Tenau Kupang," jelasnya.
Dia juga mengharapkan agar dengan kegiatan study tour itu ada sebuah gebrakan untuk mempromosikan obyek wisata khususnya di Kota Kupang dan sekitarnya.

Baca juga: Pengurus BKK SMK se-Kota Kupang Gelar Rapat Bersama di SMKN 1 Kupang
"Kita harus bentuk image bahwa kita punya paket wisata dan bisa langsung pandu oleh kita. Apalagi kita sudah punya kendaraan operasional, karena itu diharapkan kendaraan itu bisa digunakan," ujarnya.
Mixon juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Kepala SMPK St Yoseph Naikoten Romo Amanche dan jajaran yang sudah bekerjasama dengan SMKN 1 Kupang dalam kegiatan tersebut.
Ketua Jurusan Usaha Layanan Pariwisata SMKN 1 Kupang, Adriana K. Parera, S.Pd, M.Par mengatakan, kegiatan dengan SMPK St Yoseph itu sudah berlangsung sekitar tiga tahun atau merupakan tahun ketiga.
Dikatakan tujuan kegiatan ini, sebenarnya masih ada kaitan dengan proses kegiatan belajar dan mengajar atau KBM yang mana dengan adanya Kurikulum Merdeka ini, maka banyak mengarah ke praktek siswa.
"Ini hasil dari anak-anak, yang mana mereka membuat paket tour dan menawarkan ke SMPK St Yoseph dan puji Tuhan, paket Tour ini berkenan di Romo Kepala Sekolah dan kegiatan ini bisa digelar," kata Diana panggilan akrab Adriana K. Parera.
TEFA ULP SMKN 1 sudah diluncurkan tanggal 17 Oktober 2024, maka kegiatan-kegiatan ini ada di TEFA ULP dengan motto, Bring you to the world.
"Ini merupakan kegiatan kedua setelah launching, karena yang pertama kami tour yang digelar di Fatumnasi, Kabupaten TTS selama dua hari satu malam," ujarnya.
Menurut Diana, tujuan study tour ini yakni mengaplikasi pembelajaran di kelas dengan okupasi yang berkenan dengan paket tour dan nantinya bisa dilanjutkan dengan okupasi berikut, yakni pemanduan wisata.
"Jadi ini semua siswa sendiri yang memandu kegiatan ini. Ada 20 siswa yang dipilih dari setiap kelas masing-masing kelas lima orang siswa terbaik yang menjadi pemandu. Mereka diseleksi oleh guru-guru pemanduan wisata," katanya.
Ketua Panitia Rince Lama, SST.Par mengatakan, study tour itu berlangsung selama dua hari dengan rute yang sama, yakni Pelabuhan Tenau, Pantai Lasiana dan Taman Doa Yesus Maria Oebelo.
Sedangkan siswa SMPK St Yoseph yang mengikuti tour adalah siswa Kelas 7 dan 8.
"Di Pelabuhan Tenau, pada hari pertama anak-anak diberi pemahaman melalui materi tentang transportasi laut, kemudian naik ke KM Dharma Kartika V dan hari kedua atau tanggal 26 Oktober anak-anak diberi kesempatan naik ke KM Cantika Lestari," kata Rince.
Dikatakan, lokasi kunjungan kedua adalah obyek wisata Pantai Lasiana . Para siswa bisa melihat secara dekat obyek wisata ini kemudian makan siang dan game.
"Setelah itu kami ke lokasi ketiga, yakni di Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo. "Di taman doa ini ada doa bersama yang dipimpin oleh Romo kepala sekolah dan frater, kemudian ada juga materi dari Romo Kepala SMPK St Yoseph Naikoten tentang taman doa tersebut," ujarnya.
Diharapkan kegiatan tersebut terus berjalan atau berlanjut melalui kerja sama dengan SMPK St Yoseph Naikoten.

Wisata Edukasi
Kepala SMP Katolik St Yoseph Naikoten, Romo Fransiscus Amandus Oe Ninu, Pr mengatakan, kegiatan yang digelar bersama SMKN 1 Kupang itu dikenal sebagai wisata edukasi.
"Wisata edukasi ini, anak-anak bisa jalan-jalan sambil belajar dan mereka belajar di luar kelas, sehingga kami namakan wisata edukasi karena, ada perjalanan atau kunjungan ke beberapa lokasi termasuk obyek wisata," kata Romo Amanche panggilan akrab Romo Fransiscus Amandus Oe Ninu.
Menurut Romo Amanche, dalam kegiatan tersebut siswa- siswi SMP Katolik St Yoseph belajar sebagai pemandu wisata yang didampingi oleh siswa-siswi dan guru Jurusan Usaha Layanan Pariwisata SMKN 1 Kupang.
"Kami menerima kerja sama dan mempersiapkan anak-anak agar dapat mengikuti kegiatan edukasi wisata tersebut," katanya.
Dikatakan, kelas 8 ada 168 siswa yang mengikuti wisata edukasi ini, sedangkan pada hari kedua diikuti siswa kelas 7 sebanyak 198 siswa dan selain siswa, hadir juga para wali kelas untuk ikut mendampingi.
Dalam kegiatan ini, ada beberapa obyek yang dikunjungi yakni, Pelabuhan Tenau, Pantai Lasiana dan Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo.
"Seperti biasanya pada rute terakhir sebagai puncak kunjungan ini kita minta di Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo. Ini juga dalam suasana Bulan Maria, sehingga anak-anak berdoa Rosario di sana.
Romo Amanche mengakui, dengan wisata edukasi itu para siswa bisa mengetahui sejumlah obyek vital seperti Pelabuhan Tenau. "Anak-anak bisa tahu bahwa kita miliki pelabuhan laut dan juga mengenal transportasi laut. Memang tidak semua anak tidak tahu bahkan belum mengalami langsung kondisi di pelabuhan," ujarnya.
Diharapkan, dengan kegiatan itu, anak-anak bisa merasa senang dan bahagia saat mengunjungi obyek wisata yang ada.
"Ini wisata eduakasi, sehinggga anak-anak harus bahagia dan senang. Selain itu, mereka juga bisa belajar dan mengenal soal destinasi wisata yang ada di Kota Kupang dan sekitarnya. Kegiatan wisata edukasi ini juga dimaksudkan agar anak-anak belajar tentang sejarah, teknologi, budaya, komunikasi informasi, dan hidup rohani," ujarnya.
Sisihkan Uang Jajan
Beberapa siswa SMPK St Yoseph Kupang mengakui, keterlibatan mereka dalam wisata edukasi itu menggunakan biaya sendiri.
Evan Talan salah satu mengatakan, uang yang dipakai mengikuti wisata edukasi dari hasil menabung. "Biasanya mama (ibu) kasih uang Rp 10.000, maka saya bisa sisihkan Rp 5000. Tapi kalau kasih Rp 10.000, kadang saya tidak jajan tapi uangnya ditabung," kata Evan.

Dikatakan, dengan uang itu, dirinya bisa mengumpukan agar mengikuti program wisata edukasi,.
Siswa lainnya, Gery Yohanis juga mengatakan, uang dari orang tua sebagai uang jajan di sekolah selalu disisihkan. "Kalau orang tua kasih Rp 10.000, maka saya sisihkan bisa Rp 5000 atau Rp 7.000. Sedangkan kalau orang tua kasih Rp 5000, saya hanya jajan Rp 2000 atau Rp 3000, sisanya ditabung," kata Gery.
Dia mengakui, dengan hasil tabungan itu, dirinya bisa mengikuti kegiatan wisata edukasi bersama teman-temannya.
Yuberthus Tey Seran siswa kelas 7D mengatakan, sebenarnya dirinya sudah biasa menabung sejak lama, karena dengan uang tabungan dirinya bisa membeli kebutuhan yang mendesak atau tiba-tiba.
"Namun, bersamaan dengan kegiatan wisata edukasi ini, maka uang yang saya simpan itulah yang saya pakai. Saya bersyukur uang yang saya sisihkan atau tabung itu bisa lebih dari kebutuhan untuk wisata edukasi ini," katanya.
Hal yang sama disampaikan Evan Bethan. Evan mengatakan, dirinya juga menyisihkan uang jajan setiap hari.
"Jadi, kalau orang tua saya kasih uang Rp 10.000, maka saya sisihkan Rp 7.000 dan kalau hanya kasih Rp 5.000, kadang saya tidak jajan," ujarnya.
Sementara Yohana Skolastika Pramono dan Nai dua siswi juga mengakui menggunakan uang sendiri hasil tabungan untuk bisa mengikuti wisata edukasi.
Baca juga: Penjabat Gubernur NTT Sosialisasi Penanganan Stunting di SMKN 1 Kupang
"Saya bisa ikut tour ini dengan uang sendiri, yakni uang yang saya sisihkan dari uang jajan harian," ujar Yohana Skolastika Pramono siswa Kelas 7C.
"Saya senang hanya dengan dana Rp 150.000 kami bisa kunjungi ke beberapa obyek wisata dengan mendapat materi tentang lokasi yang kami kunjungi," kata Pramono. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.