Berita Timor Tengah Utara

Pjs Bupati Timor Tengah Utara Imbau Warga Hindari Budaya Tebas Bakar di Musim Kemarau 

Dikatakan Eusabius, budaya tebas bakar merupakan salah satu tradisi masyarakat di Kabupaten TTU. Meskipun demikian, tradisi ini mesti dihindari.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Drs. Eusabius Binsasi 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Pejabat Sementara (PJs) Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Eusabius Binsasi mengimbau masyarakat Kabupaten TTU, NTT menghindari budaya tebas bakar di Musim Kemarau. Pasalnya, membakar lahan bisa berpotensi menjadi penyebab terjadinya kebakaran liar maupun tebas bakar. 

Dikatakan Eusabius, budaya tebas bakar merupakan salah satu tradisi masyarakat di Kabupaten TTU. Meskipun demikian, tradisi ini mesti dihindari.

Selain berdampak pada kebakaran, budaya tebas bakar ini juga berdampak pada struktur tanah. Unsur-unsur atau zat yang ada pada tanah yang semestinya penting untuk tanaman akhirnya musnah karena pola tebas bakar.

"Kita juga akan memberikan imbauan melalui Dinas Lingkungan Hidup agar masyarakat tidak boleh menerapkan pola tebas bakar,"ujarnya Minggu, 27 Oktober 2024.

Eusabius meminta masyarakat untuk bertani dengan pola-pola bertani modern. Salah satu pola bertani modern yakni dengan membajak lahan pertanian.

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah mempersiapkan cukup banyak traktor untuk mengolah lahan pertanian masyarakat.

Traktor-traktor tersebut telah didistribusikan ke kelompok-kelompok tani di desa-desa.

Pemerintah daerah juga menyiapkan traktor-traktor untuk membajak lahan milik warga. Pembayaran untuk biaya sewa traktor juga sangat murah yakni sebagian dari harga sesungguhnya.

Hal ini dilakukan untuk membantu masyarakat mengolah lahan pertanian mereka. Di sisi lain, cara ini ampuh untuk mencegah budaya tebas bakar di masyarakat.

Baca juga: Polisi Ungkap Fakta Kasus di Desa Kiusili TTU, Korban Sempat Dipukul Ayah Kandungnya

Ia menuturkan, setiap tahun pemerintah daerah melalui pemerintah kecamatan dan pemerintah desa mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari budaya tebas bakar.

Eusabius berharap, budaya tebas bakar ini diminimalisir dan dihilangkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan menjadi struktur tanah. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved