Berita NTT

BPMP NTT Berdayakan UMKM Lokal dan Tingkatkan Efisiensi Pengelolaan Dana BOS Lewat Aplikasi SIPLah

Perwakilan dari Asosiasi Pasar Daring Mitra SIPLah (ASPIRASI), Dwi Cahyono menyatakan komitmennya untuk mendukung efisiensi ini di NTT. 

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Kepala BPMP NTT, Herdiana, S.T., M.B.A. mejelaskan terkait platform SIPLah untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan dana BOS 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Nusa Tenggara Timur (BPMP NTT), mendorong kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Dinas Koperasi untuk memanfaatkan platform Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) untuk memberdayakan UMKM lokal dan meningkatkan efisiensi pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 

Sebagai upaya mendorong kolaborasi yang efektif antara pihak sekolah dan UMKM lokal, BPMP NTT mengundang Dinas Koperasi provinsi, kabupaten, dan kota di NTT untuk hadir dalam Workshop Transformasi Digital Platform Sumber Daya Sekolah, yang dilaksanakan pada 24-27 Oktober 2024 di Hotel Aston Kupang. Workshop ini mengundang perwakilan dari satuan pendidikan yang ada di Provinsi NTT.

Kepala BPMP NTT, Herdiana, S.T., M.B.A. menyampaikan SIPLah merupakan platform pengadaan online yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Aplikasi ini memungkinkan sekolah melakukan pengadaan kebutuhan, lebih efektif dan transparan.

“SIPLah dapat menyederhanakan proses administrasi sekolah, terutama dalam pelaporan BOS yang sering kali membebani guru dan tenaga administrasi sekolah. “Dengan SIPLah, guru tidak lagi terbebani oleh administrasi yang kompleks. Laporan otomatis yang dihasilkan SIPLah memungkinkan guru lebih fokus pada tugas utama, yaitu mengajar dan mendidik,” ujarnya.

Menurut Herdiana platform SIPLah memastikan bahwa dana BOS yang mencapai Rp. 1,6 triliun  untuk wilayah NTT, dapat terserap lebih maksimal ke pelaku usaha lokal jika pelaku usaha menggunakan peluang pasar di SIPLah

“Dana BOS sebesar ini bila dialirkan ke UMKM di NTT. Tentunya akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Kita tidak ingin dana ini keluar dari NTT, hanya karena sekolah masih sulit menemukan barang di wilayah mereka sendiri,” jelasnya.

Workshop ini memberikan kesempatan kepada dinas-dinas terkait untuk mempelajari lebih dalam tentang platform SIPLah serta mendorong UMKMlokal untuk memanfaatkan peluang pasar di dalamnya. 

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Vinsensius Triardi Wanggo, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini, seraya menyatakan komitmen untuk melibatkan UMKM lokal dalam rantai pengadaan sekolah. 

“Kami ingin mendorong sekolah-sekolah di Kabupaten Ende untuk lebih aktif dalam menggunakan SIPLah sebagai wujud dukungan terhadap ekonomi lokal. Jika kita bisa mengutamakan produk-produk UMKM kita sendiri, tentu ini akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat sekitar,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Inpres 1 Tarus, Nere Setiawan Lede, S.Pd., salah satu sekolah yang telah menggunakan platform SIPlah mengatakan SIPLah telah memberikan banyak kemudahan dalam pengelolaan keuangan dan kebutuhan sekolah. 

“Kami sudah merasakan manfaat besar dari SIPLah. Belanja kebutuhan sekolah sekarang jadi lebih mudah dan transparan. Kami tidak perlu lagi melakukan pelaporan yang rumit karena sistem sudah otomatis mencatat semuanya,” kata Nere. 

Perwakilan dari Asosiasi Pasar Daring Mitra SIPLah (ASPIRASI), Dwi Cahyono menyatakan komitmennya untuk mendukung efisiensi ini di NTT. 

“Kami dari ASPIRASI mendukung penuh agar SIPLah bisa lebih optimal digunakan di NTT, terutama dalam mempertemukan sekolah dengan UMKM lokal sebagai penyedia. Kami siap berkolaborasi untuk menyediakan layanan dan fasilitas yang mendukung kebutuhan sekolah secara efektif dan efisien,” ujar Dwi. 

Salah satu pelaku UMKM lokal, Donatus Pumpung yang telah bergabung dengan SIPLah menyampaikan bahwa SIPLah telah menjadi peluang besar bagi usaha kecil seperti miliknya. 

“Bergabung di SIPLah membuka akses kami untuk menjual produk langsung ke sekolah-sekolah. Ini peluang besar karena selain memperluas pasar, kami juga tidak perlu repot dengan pelaporan pajak karena semuanya otomatis dihitung di SIPLah,” kata Donatus. 

Tidak hanya sekolah dan UMKM namun Sekretaris Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sikka, Johanes Berchmans, S.Pt. juga menyatakan dukungan dan rencana strategis untuk mendorong lebih banyak UMKM mendaftar sebagai penyedia di SIPLah

“Kami terus mendorong UMKM di NTT untuk segera bergabung di SIPLah dan memanfaatkan peluang ini. Dengan demikian, UMKM dapat terlibat langsung dalam penyediaan barang-barang kebutuhan sekolah, yang akan berdampak besar bagi perekonomian daerah,” jelas Johanes. 

Hadirnya pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Koperasi dalam Workshop Transformasi Digital Platform Sumber Daya Sekolah ini, BPMP NTT berharap kedua belah pihak semakin memahami potensi besar SIPLah dalam mendukung pendidikan dan ekonomi lokal.

Melalui SIPLah, pengelolaan dana BOS menjadi lebih transparan dan akuntabel, sekaligus memastikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat NTT. (cr19)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved