Unwira Kupang

Fakultas Teknik Unwira Tingkatkan Kesiapsiagaan Banjir di Desa Fahiluka Lewat Desain Rumah Tangguh

ciri khas hunian tradisional Kabupaten Malaka adalah rumah panggung berbahan kayu dengan atap alang-alang atau daun gewang.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) foto bersama masyarakat Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT. 

Dosen Program Studi Teknik Sipil Unwira sekaligus Ketua PKM, Mauritius Ildo Rivendi Naikofi, S.T., M.T., menyampaikan pengabdian ini berfokus pada desain struktur rumah tinggal sederhana, yang tangguh menghadapi bencana banjir, sebagai solusi dari masalah banjir yang dihadapi oleh Desa Fahiluka

“Kegiatan dimulai dengan survei kondisi desa dan bangunan terdampak, pengambilan sampel tanah dasar, data curah hujan, kunjungan ke bangunan rumah adat (rumah panggung), serta interaksi langsung dengan  masyarakat terdampak banjir, yang dilakukan pada 26 September 2024,” ujarnya Jumat, 25 Oktober 2024.

Menurut Naikofi, Desa Fahiluka berada di hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) Benenain, sungai terbesar di Pulau Timor. 

Baca juga: Unwira Kupang Gelar Misa Syukur Dies Natalis ke-42 dan Pelepasan Wisudawan Tahun 2024

Sungai ini sering meluap akibat curah hujan yang tinggi di Kabupaten Malaka, serta air kiriman dari kabupaten tetangga, Timor Tengah Selatan (TTS) dan Timor Tengah Utara (TTU). Akibatnya, banjir selalu melanda desa ini setiap musim hujan.

“Agar terhindar dari bencana banjir, masyarakat perlu mempersiapkan hunian tanggap bencana dan layak dihuni,” kata Naikofi.

Dijelaskan Naikofi, ciri khas hunian tradisional Kabupaten Malaka adalah rumah panggung berbahan kayu dengan atap alang-alang atau daun gewang. 

Rumah panggung ini memiliki potensi besar sebagai hunian tanggap bencana jika dirancang dengan tepat, baik dalam hal luas bangunan maupun penempatan ruang. 

Namun rumah panggung kini makin tergeser oleh rumah modern, yang dibangun langsung di atas tanah. Rumah modern, rentan terhadap banjir.

Meskipun rumah modern menawarkan keunggulan material lanjut yang lebih kuat dan tahan lama, Naikofi menilai desainnya sering kali tidak memadai untuk kondisi banjir. 

Sebaliknya, rumah panggung tradisional yang dikombinasikan dengan material modern berpotensi menjadi solusi ideal untuk menghadapi banjir.

“Desain rumah yang kami kembangkan mengintegrasikan konsep rumah panggung tradisional dengan material modern, menciptakan hunian tanggap bencana yang memanfaatkan sumber daya alam dan kearifan lokal,” tambahnya.

Kegiatan PKM ini melibatkan tujuh orang anggota yang terdiri dari dosen, laboran, dan mahasiswa Fakultas Teknik UNWIRA. 

Program didanai oleh hibah pengabdian masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (DIKTI) serta Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2024. (cr19).

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved