Tokoh Daerah NTT

Profil Tokoh Daerah NTT,  Vitalis Djebarus, S.V.D Mantan Uskup Denpasar

Masyarakat NTT mungkin banyak yang belum mengenal sosok Vitalis Djebarus .Pria asal NTT ini pernah megemban tugas suci sebagai Uskup Denpasar

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
net
Mgr. Vitalis Djebarus, S.V.D 

POS KUPANG.COM --  Masyarakat NTT mungkin banyak yang belum mengenal sosok Vitalis Djebarus .

Pria asal NTT ini pernah megemban tugas suci sebagai Uskup Denpasar

Proa Bernama Mgr. Vitalis Djebarus, S.V.D lahir pada 26 Februari 1929  adalah Uskup Denpasar sejak terpilih pada 1980 hingga wafat pada 1998. 

Sebelum menduduki jabatan ini, ia merupakan Uskup Ruteng sejak terpilih pada 17 Maret 1973 hingga terpilih sebagai Uskup Denpasar.

Pendidikan
Pada tahun 1942, Djebarus menamatkan Vervolgschool (VVS) di Ruteng, dan melanjutkan pendidikannya di Seminari Menengah di Mataloko. Pada tahun 1950, ia masuk novisiat SVD di Ledalero, dan selanjutnya menyelesaikan studi di sana.

Karya
Djebarus ditahbiskan menjadi imam Serikat Sabda Allah pada tanggal 14 Januari 1959 di Ledalero. Ia kemudian berkarya di Ledalero selama 12 tahun. Pada tahun 1961, ia mengikuti kursus jurnalistik di Munchen, Jerman, dan selanjutnya studi teologi asetis di Universitas Angelicum, Roma.

Pada 29 Januari 1972, Mgr. Wilhelmus van Bekkum, S.V.D. secara tertulis menyatakan pengunduran diri dari Keuskupan Ruteng. 

Pernyataan ini dibacakan oleh Uskup Agung Ende pada 30 Januari 1972 di Gereja Katedral Ruteng. Hal ini disusul dengan pengumuman dekret Kongregasi Penyebaran Iman tentang pengangkatan Djebarus sebagai Administrator Apostolik Ruteng. 

Pada 31 Januari 1972, Vitalis menerima pengangkatan sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng.

Pada 17 Maret 1973, Tahta Suci menunjuknya sebagai Uskup Ruteng. Pada 5 Mei 1973 ia ditahbiskan menjadi uskup oleh Uskup Agung Joseph Mees yang merupakan Nuncio Apostolik untuk Indonesia dan bergelar Uskup Agung Tituler Ypres. 

Uskup Agung Ende Donatus Djagom, S.V.D. dan Uskup Kupang Gregorius Manteiro, S.V.D. bertindak sebagai Uskup Penahbis Pendamping.

Seiring masa indonesianisasi, karya-karya dalam bidang pemandirian telah mulai ditanam. Ide dan visi tentang gereja mandiri dengan pelbagai aspeknya juga mulai dirintis. 

Djebarus memberikan program Paroki Berdikari yang meliputi tiga bidang, yakni pemberdikarian mental, pemberdikarian material, dan pemberdikarian personil. 

Selain program pemberdikarian, ia turut mengembangkan kerja sama antara Gereja dan Pemerintah. Dalam cara yang elegan, ia kerapkali mengkritisi kebijakan pemerintah yang kurang rasional, termasuk pada 7 Juni 1977 ia melakukan penarikan kembali perbantuan semua Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada Yayasan SUKMA (Yayasan Persekolahan Umat Katolik Manggarai).

Pada 4 September 1980, ia ditunjuk sebagai Uskup Denpasar untuk meneruskan kepemimpinan di sana, setelah Paulus Sani Kleden meninggal dunia dan diisi oleh Mgr. Antonius Hubertus Thijssen, S.V.D. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved