Prabowo Beri Ultimatum ke Para Menteri: Yang Tak Dukung Makan Gratis, Keluar dari Kabinet

Presiden Prabowo Subianto memberikan ultimatum kepada para Menteri terkait program strategis pemberian makan gratis yang sudah direncanakan selama ini

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/HO
BERI ULTIMATUM – Presiden Prabowo Subianto memberikan ultimatum ke para Menteri apabila tak mendukung program makan berkualitas gratis yang direncanakan selama ini  

Sebagian mendukung, sebagian lainnya meragukan realisasi program makan bergizi gratis tersebut.

Bakal Dimulai 2 Januari 2025  

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan, pelaksanaan program makan bergizi gratis akan dimulai 2 Januari 2025. 

Dadan menjelaskan, penyusunan organisasi Badan Gizi Nasional sudah selesai.

Pihaknya sudah dipastikan mengisi semua yang dibutuhkan agar DIPA bisa diterima bulan Desember.

Tercatat ada empat deputi dalam Badan Gizi Nasional.

"TNI itu salah satu mitra yang bisa membantu kesuksesan program makan bergizi. Sementara yang lain juga akan banyak terlibat terutama koperasi bumdes dan pihak ketiga lainnya," jelas Dadan di kutip dari Kontan pada Rabu 23 Oktober 2024.

Dadan menambahkan, makan bergizi gratis akan ditujukan untuk Ibu hamil, ibu menyusui, anak balita dan seluruh anak sekolah dari mulai PAUD sampai SMA negeri dan swasta. 

Meski begitu, Dadan belum bisa memastikan berapa harga per porsi makan bergizi gratis.

"Ya itu nantilah, terlalu teknis," kata Dadan.

Bahan Pangan Makan Bergizi Gratis

Dadan Hindayana mengatakan, dari hasil uji coba yang telah dilakukan pada satuan pelayanan, program tersebut membutuhkan 200 kilogram beras, 350 kilogram daging ayam hingga susu sebanyak 600 liter setiap harinya.

Dadan menyebut, jumlah kebutuhan tersebut hanya untuk satuan pelayanan di suatu wilayah. 

"Dari hasil percontohan kami di satuan pelayanan dengan layanan terhadap 3.000 anak setiap hari dibutuhkan 200 kilogram beras, 350 kilogram ayam, atau 3.000 telur dan 350 kilogram sayur, serta susu 600 liter sehari," ujar Dadan dalam acara BNI Investor Daily Summit, Selasa 8 Oktober 2024.

Oleh karena itu, Dadan menyebut, apabila satu satuan pelayanan membutuhkan 350 kilogram sayur untuk 3.000 anak, maka akan ada peluang baru bagi pertanian untuk bisa tumbuh lewat Koperasi maupun BUMDes.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved