Perang Tanding di Adonara

Kapolres Flores Timur NTT Bantu Korban yang Rumahnya Dibakar Saat Konflik Lahan di Adonara

Nyoman diketahui baru pulang dari agenda penting di Kupang bersama Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga.

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita saat memberikan bantuan kepada korban rumah terbakar di Desa Bugalima, Selasa, 22 Oktober 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKAKapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita menyalurkan bantuan sembako bagi korban di Desa Bugalima yang rumahnya dibakar massa saat peristiwa konflik tapal batas tanah antara Desa Ilepati dan Bugalima.

Nyoman datang dengan mengendarai sepeda motor trail bersama beberapa orang personel, disusul dua mobil pikap bermuatan barang bantuan ke Kantor Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara, Selasa, 22 Oktober 2024 malam.

Nyoman diketahui baru pulang dari agenda penting di Kupang bersama Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga.

Dia tak sempat beristirahat usai menempuh perjalanan dari Kupang ke Ende, kemudian menjajal Jalan Trans Pulau Flores dari Ende ke Larantuka yang jaraknya sekira 270 kilometer dengan waktu tempuh 7 jam lamanya.

Sejumlah korban tampak berbaris di halaman depan kantor desa untuk menerima bantuan sesuai daftar hadir yang dibacakan Kapolsek Adonara Barat, Ipda Januardana Rambi.

Raut wajah mereka sangat lusuh, apa lagi beberapa orang ibu yang menggendong anak kecil, termasuk para lansia yang datang tanpa alas kaki.

Bantuan itu membuat warga sedikit bernapas legah usai seisi rumahnya hangus tanpa sisa.

Baca juga: Personel Polres Sikka Siap Backup Pengamanan Perang Tanding di Adonara NTT

Seusai memberikan bantuan, Nyoman Putra Sandita sempat menyampaikan permohonan maaf lantaran datang saat malam hari.

"Bapa dan mama semua, saya bawa sedikit bantuan. Mohon maaf karena sudah lama menunggu. Saya janji jam 17.00 Wita, tapi terlambat karena ban mobil pecah saat dalam perjalanan ke Larantuka," katanya.

Nyoman kembali meminta masyarakat Desa Bugalima agar tetap menahan diri sehingga tak terjadi konflik susulan, sembari menanti proses hukum yang sedang ditangani polisi.

Kapolda NTT, ungkap Nyoman, telah memerintahkannya untuk memproses para pelaku anarkis yang melakukan penyerangan dan pembakaran rumah.

"Mereka (massa dari Desa Ilepati) melakukan penyerangan, bakar rumah, semuanya punya konsekuensi. Jadi perintah pak Kapolda untuk proses semua mereka yang menyerang dan melakukan pembakaran rumah," pungkasnya.

Sementara data yang dihimpun, sebanyak 51 rumah rusak dibakar massa. Rumah-rumah itu ditempati 52 KK dengan jumlah 177 jiwa.

177 jiwa saat ini tinggal sementara bersama kerabatnya di Desa Wureh yang adalah desa tetangganya Bugalima.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved